"Beta karoten dalam ubi jalar diubah menjadi vitamin A. Nah, vitamin A ini bermanfaat untuk sel-sel yang melapisi usus untuk membantu membentuk pertahanan guna menghadang serangan kuman," kata Erick Boy, kepala bidang Nutrisi di HarvestPlus, sebuah program global untuk meningkatkan taraf gizi.
Lebih lanjut, Boy menuturkan sel-sel lapisan dinding usus akan mengalami regenerasi dalam waktu beberapa hari. Ketika tubuh mendapat vitamin A yang cukup, maka sel-sel baru akan muncul dengan cepat. Dalam studi yang diterbitkan dalam journal World Development, ditemukan bahwa anak-anak di bawah usia lima tahun yang mengonsumsi ubi jalar di minggu terakhir penelitian memiliki risiko diare 42% lebih rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk anak di bawah usia 3 tahun, konsumsi ubi jalar bisa mengurangi risiko mereka terkena diare hampir setengahnya, yakni 52%. Selain itu, Boy menuturkan bahwa konsumsi ubi jalar juga bisa mengurangi durasi diare yang sudah terjadi.
Dikutip dari Times of India, Kamis (18/6/2015), Boy menuturkan anak usia lima tahun ke bawah yang mengalami diare dan mengonsumsi ubi jalar, durasi diarenya bisa berkurang sampai lebih dari 10 persen. Sementara, pengurangan durasi diare bisa berkurang sampai 25 persen pada anak di bawah usia 3 tahun.
Menanggapi hal ini, Alan de Brauw selaku peneliti senior di International Food Policy Research Institute menuturkan konsumsi ubi jalar untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin A cukup efektif, mengingat harga ubi jalar tidak terlalu mahal.
"Anak-anak pun umumnya suka dengan rasa ubi jalar. Jadi, kami pikir konsumsi ubi jalar adalah solusi yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak di banyak negara, baik dengan diolah langsung atau dibuat dalam bentuk suplemen," kata de Brauw.
Baca juga: Pengobatan yang Tepat untuk Diare
(rdn/up)











































