Ya, Laura diketahui mengidap actinic prurigo, yang mengakibatkan kulitnya menjadi terbakar, ruam, bahkan muncul luka bakar seperti 'meleleh', apabila terpapar sinar UVA dan UVB.
Saat ia terpaksa harus keluar rumah di siang hari, maka ia harus mengenakan atasan berlengan panjang dan sarung tangan, serta menggunakan tabir surya. Selain itu, ia juga harus mengonsumsi berbagai macam obat untuk mengontrol reaksi alergi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
https://health.detik.com/read/2015/06/16/100201/2943379/1202/gadis-ini-botaki-kepalanya-untuk-hentikan-kebiasaan-mencabuti-rambut
Wanita yang berasal dari Merseyside, Inggris ini mengungkapkan bahwa dirinya sempat beberapa kali mencoba nekat bepergian keluar di siang hari tanpa persiapan apapun. Namun reaksi alerginya justru memburuk.
"Saya mencoba untuk memiliki kehidupan normal, bisa piknik bersama keluarga di musim panas. Tapi ternyata tidak mungkin. Saya bahkan tidak bisa sekadar bermain dengan anak-anak di pantai karena tubuh saya harus benar-benar tertutup setiap saat keluar rumah," ungkap Laura, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (18/6/2015).
Beberapa gejala reaksi alergi yang kerap 'mampir' saat tak sengaja Laura terpapar sinar matahari di antaranya seperti gatal-gatal di seluruh tubuh dan sensasi terbakar di mata. Ia bahkan pernah mengalami sensasi terbakar di kulit kepalanya.
Menurut dermatolog dari The Private Clinic, Dr Noor Almaani, kondisi yang dialami oleh Laura ini biasanya muncul dengan sendirinya selama masa kanak-kanak. Sampai saat ini, faktor penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Baca juga: Mandi Saat Tubuh Berkeringat Tak Akan Bahayakan Kesehatan Kok
https://health.detik.com/read/2015/06/15/193429/2943110/763/mandi-saat-tubuh-berkeringat-tak-akan-bahayakan-kesehatan-kok (ajg/up)











































