Anak-anak yang Menua Sebelum Waktunya

Anak-anak yang Menua Sebelum Waktunya

Rahma Lilahi Sativa - detikHealth
Senin, 29 Jun 2015 09:29 WIB
Anak-anak yang Menua Sebelum Waktunya
Jakarta - Progeria bukanlah penyakit yang lazim didengar. Penderitanya hanya beberapa orang saja di seluruh penjuru dunia. Namun malang nasib mereka yang mengidap penyakit ini, sebab mereka terjebak dalam tubuh yang menua di usia belia.

Berikut beberapa orang yang terserang progeria dan namanya sempat diabadikan oleh media massa, seperti halnya dirangkum detikHealth, Senin (29/6/2015).
 
Baca juga: Ini 6 Penyakit Paling Langka di Dunia

1. Ali Hussain

Foto: Cover Asia Press)
Ketika kisah tentang Ali diangkat oleh media di India dan dunia pada tahun 2013, remaja ini masih berusia 14 tahun. Namun Ali bukanlah satu-satunya anak yang menderita progeria di keluarganya, sebab kelima saudaranya meninggal karena penyakit yang sama. Tinggal Ali yang bertahan hidup, meski mengalami kelumpuhan.
 
Dr Sekhar Chattopadyay yang merawat Ali mengatakan bahwa tidak ada kasus serupa di dunia di mana enam saudara kandung sama-sama terkena progeria. Hanya saja Dr Sekhar meyakini hubungan saudara orang tua mereka (sepupu) bisa jadi penyebabnya. Kendati begitu, Ali memiliki dua saudara lain yang tidak terkena progeria, sehingga sulit ditentukan penyebab pasti mengapa Ali dan saudara-saudaranya terkena penyakit serupa.

2. Sam Berns

Foto: YouTube
Sam didiagnosis terkena progeria saat usianya 22 bulan. Kedua orangtua Sam yang merupakan dokter anak lantas mendirikan Progeria Research Foundation untuk menemukan penyebab dan obat untuk penyakit langka itu. Sang ibu sempat menemukan gen carrier penyebab progeria dan sejenis protein abnormal yang ditengarai ada pada seluruh anak dengan progeria.

Pria muda asal Massachusets itu sempat dijadikan tokoh utama dalam sebuah film dokumenter besutan HBO yang berjudul 'Life According to Sam'. Film tersebut sengaja dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang progeria. Sayang, Sam hanya bisa bertahan hingga berusia 17 tahun saja.

3. Ashanti Elliott Smith

Foto: Mirror
Meski baru berumur 11 tahun saat berita tentangnya diekspos ke publik, wajah Ashanti seperti nenek-nenek berusia 80 tahun. Karena diprediksi hanya bisa hidup hingga usia 15 tahun, keluarganya pun berupaya memenuhi seluruh permintaan Ashanti, termasuk mengenakan wig berwarna pink menyala ke sekolah.

Meski terkesan sepele, bagi Ashanti, wig itu adalah bagian dari kepercayaan dirinya. Sayangnya oleh pihak sekolah, gadis yang tinggal di West Sussex, Inggris itu malah diminta melepas wig-nya dan dipermalukan di depan teman-temannya. Insiden inilah yang membuat media setempat tertarik pada kisah Ashanti.

Beruntung pihak sekolah berupaya mengerti kondisi siswanya setelah sang ibu menjelaskan tentang penyakit yang diidap sang putri.

4. Hayley Okines

Foto: The Guardian
Hayley sempat merayakan ulang tahunnya yang ke-17, meskipun di tahun yang sama ia menghembuskan napas terakhirnya. Namun semasa hidupnya, Hayley sempat mempublikasikan otobiografinya, yang menceritakan bagaimana sulitnya hidup dengan penyakit langka seperti progeria.

Sama halnya dengan Sam, Hayley sempat membintangi sebuah film dokumenter bertajuk 'The Girl who is Older than Her Mother and World's Oldest Teenage: Extraordinary People', dan sejak saat itu namanya makin dikenal banyak orang.

Saat masih hidup, Hayley mengonsumsi obat yang memang tidak akan membuatnya terlihat seperti bocah seusianya, namun akan membantu agar rambutnya tumbuh dan usianya bisa lebih panjang. Suatu kali dia pun harus memakai brace tidak nyaman hampir 24 jam sehari lantaran tulang pinggulnya dalam bahaya dislokasi.

5. Ana Rochelle Pondare

Foto: Asia One
Meski baru berusia 18 tahun, penampilan fisik gadis asal Filipina ini tak ubahnya seperti wanita berumur 144 tahun. Namun Ana tergolong beruntung sebab rata-rata anak dengan progeria hanya dapat bertahan hidup hingga usia 14-15 tahun saja.

Untuk itu, ulang tahun Ana ke-18 dirayakan secara besar-besaran oleh kedua orang tuanya. Mereka bahkan mengundang seorang penyanyi Filipina bernama Sarah Geronimo yang selama ini menjadi idola Ana, untuk hadir dan memberinya selamat.

Konon umur Ana bisa bertahan lama berkat pola makan khusus serta memakai krim spesial untuk kulitnya yang diresepkan oleh sang dokter, Dr Pierre R Clero. Selain Ana, konon hanya ada satu anak lagi di Filipina yang juga mengidap progeria. Progeria Research Foundation mencatat anak penderita progeria di dunia hanya ada 80 orang saja.
Halaman 2 dari 6
Ketika kisah tentang Ali diangkat oleh media di India dan dunia pada tahun 2013, remaja ini masih berusia 14 tahun. Namun Ali bukanlah satu-satunya anak yang menderita progeria di keluarganya, sebab kelima saudaranya meninggal karena penyakit yang sama. Tinggal Ali yang bertahan hidup, meski mengalami kelumpuhan.
 
Dr Sekhar Chattopadyay yang merawat Ali mengatakan bahwa tidak ada kasus serupa di dunia di mana enam saudara kandung sama-sama terkena progeria. Hanya saja Dr Sekhar meyakini hubungan saudara orang tua mereka (sepupu) bisa jadi penyebabnya. Kendati begitu, Ali memiliki dua saudara lain yang tidak terkena progeria, sehingga sulit ditentukan penyebab pasti mengapa Ali dan saudara-saudaranya terkena penyakit serupa.

Sam didiagnosis terkena progeria saat usianya 22 bulan. Kedua orangtua Sam yang merupakan dokter anak lantas mendirikan Progeria Research Foundation untuk menemukan penyebab dan obat untuk penyakit langka itu. Sang ibu sempat menemukan gen carrier penyebab progeria dan sejenis protein abnormal yang ditengarai ada pada seluruh anak dengan progeria.

Pria muda asal Massachusets itu sempat dijadikan tokoh utama dalam sebuah film dokumenter besutan HBO yang berjudul 'Life According to Sam'. Film tersebut sengaja dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang progeria. Sayang, Sam hanya bisa bertahan hingga berusia 17 tahun saja.

Meski baru berumur 11 tahun saat berita tentangnya diekspos ke publik, wajah Ashanti seperti nenek-nenek berusia 80 tahun. Karena diprediksi hanya bisa hidup hingga usia 15 tahun, keluarganya pun berupaya memenuhi seluruh permintaan Ashanti, termasuk mengenakan wig berwarna pink menyala ke sekolah.

Meski terkesan sepele, bagi Ashanti, wig itu adalah bagian dari kepercayaan dirinya. Sayangnya oleh pihak sekolah, gadis yang tinggal di West Sussex, Inggris itu malah diminta melepas wig-nya dan dipermalukan di depan teman-temannya. Insiden inilah yang membuat media setempat tertarik pada kisah Ashanti.

Beruntung pihak sekolah berupaya mengerti kondisi siswanya setelah sang ibu menjelaskan tentang penyakit yang diidap sang putri.

Hayley sempat merayakan ulang tahunnya yang ke-17, meskipun di tahun yang sama ia menghembuskan napas terakhirnya. Namun semasa hidupnya, Hayley sempat mempublikasikan otobiografinya, yang menceritakan bagaimana sulitnya hidup dengan penyakit langka seperti progeria.

Sama halnya dengan Sam, Hayley sempat membintangi sebuah film dokumenter bertajuk 'The Girl who is Older than Her Mother and World's Oldest Teenage: Extraordinary People', dan sejak saat itu namanya makin dikenal banyak orang.

Saat masih hidup, Hayley mengonsumsi obat yang memang tidak akan membuatnya terlihat seperti bocah seusianya, namun akan membantu agar rambutnya tumbuh dan usianya bisa lebih panjang. Suatu kali dia pun harus memakai brace tidak nyaman hampir 24 jam sehari lantaran tulang pinggulnya dalam bahaya dislokasi.

Meski baru berusia 18 tahun, penampilan fisik gadis asal Filipina ini tak ubahnya seperti wanita berumur 144 tahun. Namun Ana tergolong beruntung sebab rata-rata anak dengan progeria hanya dapat bertahan hidup hingga usia 14-15 tahun saja.

Untuk itu, ulang tahun Ana ke-18 dirayakan secara besar-besaran oleh kedua orang tuanya. Mereka bahkan mengundang seorang penyanyi Filipina bernama Sarah Geronimo yang selama ini menjadi idola Ana, untuk hadir dan memberinya selamat.

Konon umur Ana bisa bertahan lama berkat pola makan khusus serta memakai krim spesial untuk kulitnya yang diresepkan oleh sang dokter, Dr Pierre R Clero. Selain Ana, konon hanya ada satu anak lagi di Filipina yang juga mengidap progeria. Progeria Research Foundation mencatat anak penderita progeria di dunia hanya ada 80 orang saja.

(lll/up)

Berita Terkait