Bukan Detoksifikasi, Kalap Saat Berbuka Malah Bikin Sembelit

Inspirasi Sehat Berpuasa

Bukan Detoksifikasi, Kalap Saat Berbuka Malah Bikin Sembelit

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 29 Jun 2015 18:07 WIB
Bukan Detoksifikasi, Kalap Saat Berbuka Malah Bikin Sembelit
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Berpuasa menahan lapar dan haus selama kurang lebih 14 jam membuat seseorang rentan kalap ketika berbuka. Dokter mengatakan perilaku ini sangat tidak bagi kesehatan karena dapat menyebabkan sembelit.

"Jangan kalap ketika berbuka puasa, atau balas dendam istilahnya. Kalau kalap ketika berbuka bukannya jadi detoksifikasi tubuh, malah bikin sembelit dan sakit perut," tutur dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, pakar saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo, kepada detikHealth dan ditulis Senin (29/6/2015).

Baca juga: Usai Santap Sahur Kemudian Tidur, Boleh atau Tidak?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembelit terjadi karena adanya pengerasan kotoran di dalam perut sehingga susah untuk dikeluarkan. Penyebabnya beragam mulai dari kurang asupan serat hingga kurang minum air putih. Namun pada bulan puasa, sembelit biasanya disebabkan oleh terlalu banyak makan gorengan dan minuman manis saat berbuka.

Padahal dr Ari menekankan bahwa selain ibadah, puasa juga memberi manfaat bagi kesehatan tubuh. Setelah terus menerus bekerja selama hampir satu tahun, organ-organ di perut tentunya juga butuh waktu istirahat. Istirahat inilah yang disebut dr Ari sebagai proses detoksifikasi.

Apalagi penelitian mengatakan terjadi penurunan kadar radikal bebas pada tubuh orang yang berpuasa. dr Ari mengatakan radikal bebas biasanya berasal dari makanan yang dimakan dan memiliki sifat racun yang tidak baik bagi tubuh.

"Puasa juga memberi kesempatan bagi pankreas, liver untuk istirahat. Dan kalau bicara soal istirahat, tentu berkaitan dengan regenerasi. Ada proses tubuh memperbaiki bagian yang rusak. Bukti-bukti klinis mengatakan demikian," tambahnya.

Baca juga: Diare di Pagi Hari Penyebab Terbesar Batal Puasa

Manfaat ini akan hilang jika berbuka puasa terlalu banyak, apalagi dengan makanan yang tidak sehat. Karena itu ia meminta kepada masyarakat untuk tidak berlebihan ketika berbuka puasa. Bukalah puasa dengan teh manis dan kurma, baru diikuti dengan makan besar setelah minimal setengah jam.

"Hindari balas dendam. Sebenarnya kalau puasanya benar-benar, kebutuhan sembako harusnya menurun. Bukan malah naik di bulan puasa," ujarnya sembari berseloroh. (mrs/vit)

Berita Terkait