Di tahun 2008, Jessica berhasil menerima gelar pilot bersertifikat yang berhasil mengendarai pesawat dengan kakinya. Prestasi yang ia torehkan juga dicatat di Guinnes World Record. Untuk bisa memperoleh sertifikat pilot tersebut, Jessica butuh waktu tiga tahun berlatih dengan tiga pesawat, dan 80 jam terbang di tiga negara.
Tak berhenti sampai di situ, baru-baru ini Jessica berhasil menjadi orang pertama tanpa lengan yang menyabet sabuk hitam di Amerika Tae Kwon Do Association. Dikatakan Jessica, semua prestasi yang ia dapatkan tak lepas dari dukungan keluarga, terutama sang suami Patrick Chamberlain (30) yang menikahinya di tahun 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan memanfaatkan kakinya, Jessica bisa mengendarai mobil tanpa modifikasi, mengetik di keyboard, bahkan bermain piano saat duet dengan Patrick. Kini pun, ia sedang mempelajari lagu 'Let It Go' yang merupakan soundtrack film Frozen. Menurut Jessica, selama ini banyak orang mengira kecacatan yang dialaminya menghalangi Jessica untuk berkarya.
Baca juga: Meski Terlahir Tanpa Lengan dan Kaki, Gadis Ini Tetap Semangat ke Sekolah
Namun, Jessica justru berusaha membuktikan bahwa pemikiran itu salah besar. Saat berusia tiga tahun, Jessica aktif dalam kelas senam, kemudian ia bergabung dengan kelas menari dan modeling di usia 6 tahun. Saat berusia 10 tahun, ia mulai menekuni tae kwon do. Setelah menikah dengan Patrick, Jessica mengaku kesehariannya amat terbantu oleh peran sang suami.
"Sebelum menikah saya sempat kesulitan untuk memakai baju dan beberapa kali gantungan baju saya selalu patah. Tapi lama-kelamaan dengan berlatih dibantu Patrick saya bisa melakukannya sendiri. Sekarang, Patrick sering membantu saya merapikan rambut seperti menyisir serta mengepang rambut saya. Dia tahu kalau saya tidak suka ada rambut yang menutupi dahi saya," papar Jessica.
Kini, Jessica banyak memberikan motivasi untuk penyandang disabilitas lainnya. Untuk melakukan hal itu, Patrick pun yang berperan sebagai manajernya. Pernah suatu ketika Jessica merasa terharu saat bertemu dengan seorang gadis yang belum pernah sama sekali bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki lengan, dan kala itu si gadis merasa kagum dengan Jessica.
"Saya suka memotivasi anak-anak dan memberi contoh bahwa kekurangan yang dimiliki bukan hambatan bagi kita untuk berprestasi. Saya dan Patrick bertekad untuk pergi ke negara-negara di dunia guna mengubah persepsi bahwa kecacatan bisa menghambat seseorang. Itu tidak benar, dengan kekurangan yang ada, kita tetap bisa mencapai cita-cita kita," tutur Jessica.
Baca juga: Terlahir Tanpa Tangan, Ibu dan Anak Ini Lakukan Kegiatan Harian dengan Kaki
(rdn/vit)











































