dr Hardianto, SpPD dari Digestive Clinic RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan bahwa meski aman dimakan, mie instan bukanlah makanan yang sehat. Nilai gizinya sedikit dan lebih banyak mengandung karbohidrat.
"Mie instan itu hanya karbohidrat saja sama mecin kan. Jadi termasuk makanan tidak sehat. Boleh dimakan tapi hanya dalam keadaan darurat," tutur dr Hardianto, ditemui usai temu media RS Siloam Kebon Jeruk, di Restoran Rasane, Puri Indah, Jakarta Barat, dan ditulis Kamis (2/7/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Nurul Ratna Manikam, SpGK dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa menu sahur yang baik adalah kandungan gizinya yang lengkap. Sahur sebaiknya terdiri dari karbohidrat kompleks, protein dan serat.
BAca juga: Trik Agar Tak Gampang Sakit Saat Berpuasa
Mie instan dikatannya hanya berupa karbohidrat simpel. Artinya, proses perubahan karbohidrat menjadi glukosa, lalu diserap oleh tubuh hanya membutuhkan waktu sebentar. Jika sahur dengan mie instan maka rasa lapar akan lebih cepat datang daripada jika sahur dengan nasi.
"Mie instan itu karbohidrat simpel, alias hanya karbohidrat saja. Sementara kalau nasi atau nasi merah itu karbohidrat kompleks, jadi nggak hanya ada karbohidrat saja tapi ada nutrisi lainnya juga," tutur dr Nurul dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
Baik dr Nurul maupun dr Hardianto menganjurkan untuk makan sahur dengan menu gizi yang seimbang. Makan protein rendah lemak dan perbanyak serat dapat membuat rasa lapar berkurang ketika menjalankan ibadah puasa.
"Sebaiknya makan dengan protein dan sayur agar ada seratnya. Jadi ketahanan akan rasa laparnya lebih lama karena proses pencernaannya juga lebih lama. Jangan lupa cukupi kebutuhan air minum," pungkasnya.
Baca juga: Kudapan Buka Puasa dan Sahur Seperti Ini Bisa Bantu Turunkan Kolesterol (mrs/up)











































