Konsumsi Omega 3 Bisa Redakan Gejala Mata Kering Menjelang Menopause

Konsumsi Omega 3 Bisa Redakan Gejala Mata Kering Menjelang Menopause

Andara Nila Kresna - detikHealth
Kamis, 02 Jul 2015 07:04 WIB
Konsumsi Omega 3 Bisa Redakan Gejala Mata Kering Menjelang Menopause
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Gejala menopause memengaruhi perubahan pada tubuh wanita, misalnya mata kering. Nah, untuk mengatasi kondisi itu, tak ada salahnya untuk lebih sering mengonsumsi minyak ikan omega 3 karena dipercaya mampu kembalikan kelembaban mata.

Sekitar 61 persen wanita menopause akan mengalami gejala mata kering. Mata kering sering dikatikan dengan ketidakseimbangan hormon. Hal ini ditandai dengan saluran air mata tak bisa mencukupi kebutuhan air mata untuk melumasi bola mata. Akibatnya mata akan gatal dan terasa perih terbakar. Ketika reseptor estrogen pada kornea dan kelenjar meibom dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon, maka produksi pelumas yang diperlukan mata bisa terhenti.

Mata kering bisa dialami siapa saja, hal ini berhubungan dengan ketidakseimbangan estrogen, progesteron atau testosteron. Bila mengalami hal ini sebaiknya lekas periksakan ke dokter spesialis. Banyak dokter merekomendasikan konsumsi minyak ikan omega 3 sebagai solusi untuk mata kering. Manfaat omega 3 ini pun sudah disetujui oleh banyak ahli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asam lemak dalam minyak ikan disebut-sebut dapat memperkuat produksi air mata. Meskipun tak ada satu obat untuk semua gejala menopause, wanita yang mengalami mata kering sangat senang ketika mengetahui minyak ikan omega 3 bisa memberikan efek positif untuk kesehatan mereka.

Baca juga: Cegah Mata Kering dengan 6 Cara Mudah Ini

Dalam laporan Eye World dan dikutip dari Huffington Post pada Kamis (2/7/2015), ditemukan bahwa 70 persen wanita mengonsumsi suplemen minyak ikan omega 3 demi mencegah gejala yang akan muncul akibat menopause. Dalam sebuah studi terkait, Ocular Nutrition Impact on Tear Film (ONIT) menemukan bahwa suplemen minyak ikan omega 3 terbukti membantu peserta penelitian dalam mengurangi bahkan menghilangkan gejala mata kering.

Gejala pada kondisi mata kering adalah sakit, iritasi pada mata, pandangan kabur, dan terasa ada benda mengganjal di mata. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan mata tidak dapat melakukan lubrikasi secara efektif. JIka terus dibiarkan, gejala ini bisa menyebabkan kebutaan karena kekeringan bisa membuat luka pada bola mata.

"Sindrom mata kering biasanya terjadi pada saat seseorang menginjak usia 30-an tahun. Ketika usia bertambah tua, produksi air mata pun ikut berkurang. Kondisi mata kering ini bisa berhubungan dengan blepharitis yang dapat membuat peradangan pada kelopak mata. Blepharitis ini akan membuat kelenjar di antara bulu mata tersumbat oleh kulit kering, infeksi, dan kotoran," ucap Sheng Lim, konsultan ophthalmic surgeon di St Thomas's Hospital, London.

Baca juga: Makan Sushi Kurangi Risiko Mata Kering

(rdn/up)

Berita Terkait