Kecintaannya pada kamera dan dunia modelling ternyata menurun kepada anak semata wayangnya. Meski sang anak mengidap sindroma down, si kecil sudah sadar kamera sejak pertama kali diperkenalkan oleh sang ibu.
Amanda Booth sudah menggeluti dunia modelling sejak 10 tahun lalu. Popularitasnya sedang di atas angin, apalagi baru-baru ini Amanda mendapatkan tawaran iklan bersama aktris sekelas Julia Roberts. Pengikut Instagram-nya pun sudah mencapai 49.000 orang.
Karena kegemaran Amanda mengunggah fotonya bersama sang buah hati, Micah Quinones, pengikutnya pun banyak yang memberikan pujian tentang betapa lucunya pasangan ibu dan anak itu. Di situlah Amanda menemukan potensi pada diri Micah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila dilihat-lihat, putranya ternyata sadar kamera di usia yang masih belia. Tak menunggu lama, Micah yang saat ini baru memasuki usia 11 bulan, didaftarkan oleh Amanda ke agensi yang menaunginya selama ini. Dengan begitu ia berharap suatu saat nanti dapat bekerjasama dengan putranya dalam pemotretan dan menghabiskan waktu bersama. Apalagi Micah masih mendapatkan ASI eksklusif dari Amanda.
Amanda tak peduli jika putranya mengidap sindroma down, karena yang ia lihat hanyalah kelucuan anak ini. Dengan kondisi tersebut, Amanda semakin jatuh cinta pada sang buah hati. Lewat Instagram, Amanda kerap memamerkan kecintaannya itu pada si bocah dengan memajang fotonya bersama Micah dan suami di berbagai kesempatan.
Bahkan Amanda telah membuatkan Micah sebuah akun Instagram yang merekam hampir setiap kegiatan bocah ini. 'Nama saya Micah, bintang saya Leo dan saya suka mandi busa,' tulis sang ibu pada profil Instagram putranya.
Dalam akun tersebut, Micah terlihat tengah mandi, berenang, main skateboard, termasuk hang out bersama kedua orang tuanya. Tak tanggung-tanggung, untuk bocah berumur 11 bulan, pengikut Instagram Micah sudah mencapai 7.000 orang saat ini.
Baca juga: Lewat Konser, Anak-anak 'Istimewa' Ini Ungkapkan Cinta Indonesia
Ketika ditanya tentang kondisi putranya, Amanda mengaku tak pernah menyangka jika Micah mengalami sindrown down. Saat mengandung, ia memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan prenatal apapun, kendati sindroma down sudah bisa terdeteksi sejak bayi masih dalam kandungan.
"Toh hasilnya juga tidak akan mengubah apapun, jadi kenapa harus repot-repot? Dan saya telah melakukan pemeriksaan di usia kehamilan 20 minggu, mereka bilang tidak ada indikasi ada yang lain dari kehamilan saya," terang Amanda.
Ibu muda berusia 26 tahun itu bersyukur jantung Micah tidak mengalami kecacatan seperti yang umumnya ditemukan pada bayi dengan sindroma down. Begitu juga sesaat setelah Micah lahir. Ia diberitahu bahwa jantung bayinya baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan darinya, sehingga ia dan suaminya menunda pemeriksaan mendalam pada Micah.
"Beberapa waktu kemudian kami mulai mencemaskan kedua matanya yang berbentuk almond dan telinganya yang menekuk, mungkin terjadi gangguan pertumbuhan saat dalam kandungan. Barulah di usia 3 bulan, kami memutuskan membawanya melakukan tes, itu pun atas rekomendasi dokter," kisah Amanda.
Benar saja, saat itu si kecil didiagnosis mengidap sindroma down. Namun seiring berjalannya waktu, Amanda merasa bayinya begitu luar biasa dan bertingkah seperti anak seumurannya. "Saya bahkan lupa jika ia memiliki kondisi itu. Kami tak memikirkannya atau mengkhawatirkan bagaimana perkembangannya nanti," lanjutnya.
Baca juga: Hebat! Remaja dengan Down Syndrome Berhasil Mendaki Mount Everest
(lil/vta)











































