Menanggapi hal ini, dr Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC, FABM dari RS St Carolus menuturkan selama IMD bukan berarti membiarkan anak yang baru lahir kedinginan. IMD sendiri menurut dr Tami berguna untuk mempertahankan kehangatan bayi. Sehingga, bayi tidak akan kedinginan.
"Jadi sifat dada ibu itu menyesuaikan dengan suhu tubuh si bayi. Anak ditaruh di dada, saat IMD terjadi skin to skin contact. Kalau bayi kedinginan, suhu di dada ibu naik 2 derajat jadi menghangatkan. Kalau bayi kepanasan, dada ibu menyesuaikan, suhunya turun 1 derajat," terang dr Tami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: IMD Bukan Soal Berhasil atau Tidak, Tapi Dikerjakan atau Tidak Dikerjakan
Berdasarkan review 30 penelitian, kata dr Tami IMD yang benar membuat anak lebih berhasil melewati masa ASI eksklusif. Selain itu, lama waktu menyusu mereka juga lebih lama. Kemudian, jantung dan napas bayi juga lebih cepat stabil, si kecil pun lebih jarang dan lebih sebentar menangis.
"Taruh anak di dada ibu selama 1 jam, itu semua gerakan bayi ada maknanya. Bayi menjilat dada ibu, kakinya menekan kaki di rahim ibunya. Bayi naik ke atas dia ketuk-ketukkan kepalanya, itu sudah massage payudara. Hampir pasti saat IMD dilakukan minimal 1 jam, bayi bisa menemukan puuting dan keluarlah ASI disertai 1-2 tetes kolostrum," kata dr Tami.
Skin to skin contact, lanjut dr Tami, membuat anak dan ibu merasa nyaman. Kelahiran pada dasarnya adalah suatu trauma, karena di dalam kandungan tidak mungkin bayi tidak melakukan skin to skin contact dengan rahim karena rahim tidak mungkin melonggar. Sehingga, saat lahir bayi melakukan skin to skin contact dengan sang ibu, ditambah dengan adanya pelukan dan belaian, akan membuat anak merasa nyaman. Bonding antara anak, ibu, dan ayah pun lebih baik.
Baca juga: Asal Tidak Bocor, Implan Payudara Aman untuk ASI
(rdn/vit)











































