Temuan ini terungkap dalam sebuah penelitian terbaru di Environmental Science & Technology. Bukan hal yang baru memang, para ilmuwan sebenarnya telah mengetahuinya puluhan tahun silam.
Para peneliti dari University of Hawaii di Manoa melakukan penelitian untuk menginvetigasi penyebabnya. Mereka melakukan sebuah penelitian yang dinamakan 'laboratory microcosm experiments' dengan menggunakan pasir pantai, air laut, dan air limbah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bakteri indikator umum pada tinja tampak secara signifikan punya laju pembusukan yang lebih lambat saat di pasir dibandingkan di air laut," kata para peneliti, dikutip dari Newser.com, Sabtu (18/7/2015).
Disebutkan dalam laporan penelitian tersebut, bakteri-bakteri yang ditemukan bisa memicu sakit perut dan diare. Jadi kalau sudah puas main pasir di pantai, jangan lupa mandi dan cuci tangan sebelum makan ya! (up/up)











































