Jarang Bercinta, Keintiman Pasutri Bisa Saja Terganggu

Jarang Bercinta, Keintiman Pasutri Bisa Saja Terganggu

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 30 Jul 2015 19:33 WIB
Jarang Bercinta, Keintiman Pasutri Bisa Saja Terganggu
Foto: Thinkstock
Jakarta - Absen bercinta dalam waktu cukup lama bisa terjadi ketika salah satu pasangan harus melakukan pekerjaan dinas misalnya. Hal ini bisa saja berdampak pada keintiman pasutri.

Dikatakan psikolog Les Parrott, PhD, lama bercinta bisa berpengaruh pada harga diri seseorang, munculnya perasaan bersalah, dan rendahnya hormon oksitosin dan hormon lain yang bisa mendekatkan hubungan suami istri.

"Kondisi seperti itu juga bisa menambah kekhawatiran salah satu pihak jikalau pasangannya mencari kebutuhan seks dari pihak lain, di mana situasi seperti itu bisa menimbukan sedikit paranoia," kata Parrott yang juga menulis buku 'Saving Your Marriage Before It Starts' ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Prevention pada Kamis (30/7/2015), Parrott menekankan bukan berarti pasangan yang jarang bercinta tidak bahagia. Sebab, menurutnya seks merupakan salah satu bentuk ekspresi keintiman untuk pasangan.

Baca juga: Pria Ternyata Bisa Orgasme Berkali-kali Seperti Wanita

Jika memang tak bisa bercinta, Parrott menyarankan tetap jalin keintiman dengan tetap mendekatkan diri pada pasangan. Misalnya saja dengan berciuman, berpegangan tangan, kemudian memberi pujian, bantuan, atau hadiah yang tidak terduga bisa membuat Anda merasa terhubung secara emosional.

"Jadi tidak melulu keintiman antara pasutri harus didapat dengan berhubungan seks," ujar Parrott.

Sementara, psikolog Angela Hicks, PhD dari Westminster University menuturkan hal klise seperti bertanya bagaimana aktivitas yang dilewati pasangan hari ini saja bisa mempererat kedekatan pasutri.

"Saya pernah mengamati bahwa pasangan yang membahas kejadian-kejadian lucu, menyenangkan, bahkan menyebalkan bisa merasa lebih bahagia di keesokan harinya. Sebabnya, dengan cara ini keintiman dan koneksi pada pasangan akan meningkat," kata Hicks.

(rdn/ajg)

Berita Terkait