Dikatakan Louise Miles selaku presiden Australian Music Therapy Association, musik bisa mengaktifkan beberapa daerah di otak. Sehingga, musik memiliki kekuatan untuk mengakses memori, merangsang memori, memengaruhi kondisi fisiologis dan mengubah pola pikir.
Meski demikian, Miles mengingatkan bahwa musik bersifat personal. Artinya, masing-masing musik bisa memberi efek berbeda bagi tiap orang. Tapi, secara umum dijelaskan Miles bahwa musik mellow dengan nada yang tenang dan lembut ampuh untuk membuat hati lebih tenang dan meredam stres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Patut Dicoba! Dengarkan Musik Klasik Bisa Turunkan Tensi
Ketika seseorang sedang stres dan justru mendengarkan musik rock, bisa jadi ia justru makin pening dan tidak bisa tenang. Tapi, Miles menekankan kembali lagi pada selera masing-masing orang. Tak hanya stres dan membangkitkan semangat, nyatanya musik juga berkaitan dengan kemarahan yang dialami seseorang.
Dr Katrina McFerrin, dosen senior di Melbourne Conservatorium of Music mengatakan meredam kemarahan dengan musik agak sedikit berbeda bagi anak-anak dan orang dewasa. Pada anak, hanya dengan mengekspresikan perasaan mereka melalui instrumen musik misalnya dengan memukul-mukul sesuatu atau diri sendiri, bisa meredakan kemarahan yang dirasakan.
"Sementara untuk orang dewasa, mendengarkan lagu dengan lirik marah atau yang sesuai dengan yang mereka rasakan bisa membantu menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Dengan begitu, perasaan mereka seperti ada yang memahami. Meski begitu, tetap saja jika Anda kesal atau marah dan ingin menyalurkan unek-uneknya, baiknya berbicaralah dengan orang lain," kata Katrina memberi saran.
Baca juga: Tingkatkan Kepercayaan Diri, Anak Difabel di Gaza Diberi Terapi Musik (rdn/vit)











































