Anak 'Hobi' Ngempeng? Sebaiknya Disetop Saat Berusia 2 Tahun

Kebiasaan Ngempeng si Kecil

Anak 'Hobi' Ngempeng? Sebaiknya Disetop Saat Berusia 2 Tahun

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 11 Agu 2015 12:31 WIB
Anak Hobi Ngempeng? Sebaiknya Disetop Saat Berusia 2 Tahun
Foto: thinkstock
Jakarta - David Beckham dan Victoria Beckham sempat dikritik karena putri bungsu mereka, Harper yang berusia 4 tahun masih diberi empeng. Nah, sebenarnya, usia berapakah anak sudah harus lepas dari empengnya?

Menurut dr Marissa TS Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara, sebaiknya mulai sapih empeng anak sejak ia berusia 1 tahun. Maksimal, perbolehkan anak ngempeng sampai ia berusia 2 tahun. Sehingga, setelah berusia 2 tahun, anak sudah tidak ngempeng lagi.

"Kalau dia intens sekali ngempengnya, di atas usia 2 tahun masih ngempeng bisa membuat pertumbuhan rahangnya terganggu," kata dr Marissa saat dihubungi detikHealth, Selasa (11/8/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika sampai usia 2 tahun anak masih menggunakan empeng, selain pertumbuhan gigi dan rahangnya terganggu, bukan tak mungkin kemampuan bicara dan bersosialisasi anak juga terkena dampaknya.

Baca juga: Cara Hentikan Kebiasaan Mengisap Jempol Anak

Seperti diutarakan dr Marissa, ketika anak terlalu sering ngempeng dan sudah nyaman dengan kegiatan ngempeng tersebut, si kecil jadi cenderung ogah bersosialisasi. Ketika kurang bersosialisasi, anak juga makin jarang bicara dan diam saja. Sehingga, kemampuan bicaranya pun bisa saja terganggu.

Memang, dr Marissa tidak menampik jika mengisap empeng relatif lebih aman dibandingkan dengan mengisap jempol. Sebab, ketika mengisap jempol, gigi atas anak akan terdorong keluar dan gigi bawah tertekan ke belakang. Akibatnya, bisa saja gigi si kecil menjadi tonggos.

"Untuk itu sebelum usia 2 tahun anak sudah mulai disapih. Sejak usia 1 tahun pelan-pelan anak sudah disapih dari empengnya. Cara yang bisa dilakukan untuk menyapih bisa dengan mengajak anak bicara atau gunakan sistem kalender misalnya," kata dr Marissa.

Baca juga: Oek... Oek! Inilah Berbagai Alasan Bayi Anda Menangis Terus

(rdn/vit)

Berita Terkait