Efek Digigit Laba-laba: Badan Lumpuh Hingga Kaki Terancam Diamputasi

Efek Digigit Laba-laba: Badan Lumpuh Hingga Kaki Terancam Diamputasi

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 13 Agu 2015 12:03 WIB
Efek Digigit Laba-laba: Badan Lumpuh Hingga Kaki Terancam Diamputasi
Foto: thinkstock
Jakarta - Film Spiderman menayangkan bahwa jagoan ini muncul akibat digigit laba-laba. Padahal faktanya efek yang muncul akibat gigitan hewan ini justru bisa mematikan.

Ya, efek yang muncul di antaranya seperti tubuh mengalami kelumpuhan, kaki hampir diamputasi, bahkan beberapa organ tubuh pun bisa mengalami kegagalan fungsi. Seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber pada Kamis (13/8/2015), berikut beberapa kasus efek dari gigitan laba-laba terhadap manusia:

1. Kaki terancam diamputasi

Foto: Daily Mail
Christine McCullins (54) sama sekali tak mengira bahwa gigitan laba-laba yang ia alami membuatnya terancam kehilangan kaki. Ia diketahui terpaksa harus terbaring lemah dan merasakan nyeri yang luar biasa di rumahnya, Basingstoke, Inggris, setelah tungkainya membengkak.

Seekor laba-laba telah menggigit pergelangan kaki kirinya dan mengakibatkan kakinya menjadi terinfeksi, membengkak dan menghitam. Diduga jenis laba-laba yang menggigitnya adalah jenis black widow yang mematikan.

Seperti dilansir Daily Mail, antibiotik yang diresepkan oleh dokternya gagal mengatasi infeksi Christine. Kulit kakinya kini mengalami selulitis, yaitu sebuah kondisi di mana terjadi infeksi yang mempengaruhi lapisan dalam kulit.

2. Telinga menghitam dan nyaris 'putus'

Foto: Daily Mail
Ketika tengah bepergian ke Italia, wanita asal Belanda yang tak disebutkan identitasnya ini tak sengaja tergigit laba-laba pertapa Mediterania yang beracun. Gigitan itu menyebabkan sebagian telinga wanita berusia 22 tahun ini menghitam dan membuat kulit serta tulang rawannya mati.

Ia pun mulai mengalami gangguan setelah terbangun di pagi hari dengan salah satu kupingnya terasa sangat nyeri. Telinganya juga membengkak namun ia tak sadar itu karena digigit laba-laba. Saat berkunjung ke rumah sakit lokal, ia hanya diberi antihistamine.

Setelah beberapa waktu telinganya mengalami perubahan warna, menandakan bahwa sel-selnya telah mati. Usut punya usut, racun laba-laba itu dapat membunuh sel-sel kulit dan tulang rawan korban dengan menggunakan campuran beberapa senyawa kimia yang dapat memecah protein, dan sejauh ini belum ditemukan obat yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

3. Gagal fungsi hati dan ginjal

Foto: Daily Mail
Awalnya Alan Harbidge yang bekerja di bagian distributor barang-barang supermarket merasa nyeri di pangkal pahanya. Saat itu ia mengira terkena hernia mengingat pekerjaannya yang sering mengangkat barang-barang. Namun, beberapa saat timbul ruam di paha pria berusia 57 tahun itu.

Bahkan, jari-jari Alan membengkak sampai tampak seperti sosis. Ia pun dibawa ke bangsal khusus di University Hospital of Wales lalu dipindahkan ke unit perawatan intensif. Alan mengaku saat itu yang bisa ia rasakan yaitu ototnya seperti diregang dan ditarik.

Selama di rumah sakit, Alan menjalani berkali-kali cuci darah dan beberapa tes untuk mengidentifikasi penyebab kondisinya. Setelah sadar dari koma, Alan langsung menjalani trachetomy.

4. Tubuh lumpuh dan meninggal

Foto: Daily Mail
Ron Reese sedang merenovasi rumah tua di Mulberry, Florida, ketika seekor laba-laba menggigitnya. Sayangnya Reese tidak segera ke dokter karena berpikir luka gigitan itu akan sembuh dengan sendirinya. Laba-laba itu menggigitnya tepat di belakang leher dan bagian tersebut membusuk sampai ke tulang belakangnya. Meski mengaku tidak takut sekalipun, tapi tampak bahwa Reese sangat kesakitan.

Gigitan itu membuat separuh tubuh Reese lumpuh. Selang beberapa hari kemudian, Reese pun mengembuskan napas terakhirnya.

5. Muncul 'balon' di kaki

Foto: Daily Mail
Alex Beer (32) bercerita awalnya ia hanya mengalami gejala seperti pembengkakan ringan muncul keringat dalam jumlah banyak. Namun lecet yang kemudian muncul menjadi semakin parah hingga akhirnya muncul luka gembung. Parahnya, setelah itu lengannya mulai tak bisa digerakkan.

Tak hanya melukai area di sekitar gigitan, racun dari laba-laba tersebut juga membuat beberapa organ tubuh Beer mengalami kegagalan fungsi. Salah satunya adalah ginjalnya.

Luka seperti balon yang muncul di lengan Beer kemudian juga menyebar membentuk luka lecet yang memerah. Dokter berupaya mencari penyebab munculnya luka tersebut dan kemungkinan terbesar adalah racun dari gigitan laba-laba. Setelah sekitar dua pekan dirawat di rumah sakit dan mendapatkan pengobatan intensif, Beer kemudian diperbolehkan pulang.
Halaman 2 dari 6
Christine McCullins (54) sama sekali tak mengira bahwa gigitan laba-laba yang ia alami membuatnya terancam kehilangan kaki. Ia diketahui terpaksa harus terbaring lemah dan merasakan nyeri yang luar biasa di rumahnya, Basingstoke, Inggris, setelah tungkainya membengkak.

Seekor laba-laba telah menggigit pergelangan kaki kirinya dan mengakibatkan kakinya menjadi terinfeksi, membengkak dan menghitam. Diduga jenis laba-laba yang menggigitnya adalah jenis black widow yang mematikan.

Seperti dilansir Daily Mail, antibiotik yang diresepkan oleh dokternya gagal mengatasi infeksi Christine. Kulit kakinya kini mengalami selulitis, yaitu sebuah kondisi di mana terjadi infeksi yang mempengaruhi lapisan dalam kulit.

Ketika tengah bepergian ke Italia, wanita asal Belanda yang tak disebutkan identitasnya ini tak sengaja tergigit laba-laba pertapa Mediterania yang beracun. Gigitan itu menyebabkan sebagian telinga wanita berusia 22 tahun ini menghitam dan membuat kulit serta tulang rawannya mati.

Ia pun mulai mengalami gangguan setelah terbangun di pagi hari dengan salah satu kupingnya terasa sangat nyeri. Telinganya juga membengkak namun ia tak sadar itu karena digigit laba-laba. Saat berkunjung ke rumah sakit lokal, ia hanya diberi antihistamine.

Setelah beberapa waktu telinganya mengalami perubahan warna, menandakan bahwa sel-selnya telah mati. Usut punya usut, racun laba-laba itu dapat membunuh sel-sel kulit dan tulang rawan korban dengan menggunakan campuran beberapa senyawa kimia yang dapat memecah protein, dan sejauh ini belum ditemukan obat yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Awalnya Alan Harbidge yang bekerja di bagian distributor barang-barang supermarket merasa nyeri di pangkal pahanya. Saat itu ia mengira terkena hernia mengingat pekerjaannya yang sering mengangkat barang-barang. Namun, beberapa saat timbul ruam di paha pria berusia 57 tahun itu.

Bahkan, jari-jari Alan membengkak sampai tampak seperti sosis. Ia pun dibawa ke bangsal khusus di University Hospital of Wales lalu dipindahkan ke unit perawatan intensif. Alan mengaku saat itu yang bisa ia rasakan yaitu ototnya seperti diregang dan ditarik.

Selama di rumah sakit, Alan menjalani berkali-kali cuci darah dan beberapa tes untuk mengidentifikasi penyebab kondisinya. Setelah sadar dari koma, Alan langsung menjalani trachetomy.

Ron Reese sedang merenovasi rumah tua di Mulberry, Florida, ketika seekor laba-laba menggigitnya. Sayangnya Reese tidak segera ke dokter karena berpikir luka gigitan itu akan sembuh dengan sendirinya. Laba-laba itu menggigitnya tepat di belakang leher dan bagian tersebut membusuk sampai ke tulang belakangnya. Meski mengaku tidak takut sekalipun, tapi tampak bahwa Reese sangat kesakitan.

Gigitan itu membuat separuh tubuh Reese lumpuh. Selang beberapa hari kemudian, Reese pun mengembuskan napas terakhirnya.

Alex Beer (32) bercerita awalnya ia hanya mengalami gejala seperti pembengkakan ringan muncul keringat dalam jumlah banyak. Namun lecet yang kemudian muncul menjadi semakin parah hingga akhirnya muncul luka gembung. Parahnya, setelah itu lengannya mulai tak bisa digerakkan.

Tak hanya melukai area di sekitar gigitan, racun dari laba-laba tersebut juga membuat beberapa organ tubuh Beer mengalami kegagalan fungsi. Salah satunya adalah ginjalnya.

Luka seperti balon yang muncul di lengan Beer kemudian juga menyebar membentuk luka lecet yang memerah. Dokter berupaya mencari penyebab munculnya luka tersebut dan kemungkinan terbesar adalah racun dari gigitan laba-laba. Setelah sekitar dua pekan dirawat di rumah sakit dan mendapatkan pengobatan intensif, Beer kemudian diperbolehkan pulang.

(ajg/vit)

Berita Terkait