Namun kini ia sudah menemukan cara lain untuk menurunkan berat badan secara sehat. Alhasil kini berat badannya berhasil turun menjadi 60 kg dan tubuhnya menjadi lebih bugar. Berikut kisah dietnya, seperti ditulis detikHealth pada Selasa (18/8/2015):
Pada awalnya saya merasa baik-baik saja dengan berat badan saya sebelumnya (75 kg dengan tinggi badan 169 cm). Tapi setelah saya masuk kuliah saya mulai merasa kurang percaya diri, yang saya yakini munculnya karena tekanan dari lingkungan saya, yang notabene dipenuhi dengan teman-teman dengan tubuh yang proporsional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu mulailah saya mengubah pola makan saya di akhir Juni 2014. Saat itu saya sangat menggebu-gebu dalam menjalankan perubahan ini. Saya latihan treadmill dua kali sehari, makan berat hanya makan siang, itu pun hanya rebusan bayam dan tahu.
Pagi dan malam saya hanya makan buah dan minum perasan lemon. Saya benar-benar tidak mengonsumsi nasi sedikitpun! Ditambah bulan Juli 2014 adalah bulan Ramadan, jadi saya harus menjalankan puasa sambil diet (bahkan saya olahraga sebelum sahur dan sesudah berbuka puasa!). Kira-kira bulan Agustus akhir, hasilnya sudah cukup terlihat. Berat saya sekitar 65-67 kg saat itu.
Pujian dari orang-orang sudah mulai saya terima, yang membuat saya semakin semangat menjalani diet. Namun sampai pada bulan-bulan akhir 2014, bukan pujian lagi yang saya terima, tapi orang-orang malah berkata bahwa saya kekurusan. Jujur saya agak sedih, karena usaha yang saya lakukan ini mungkin agak berlebihan. Berat saya saat itu 58-60 kg. Bahkan di pengujung 2014 saya sempat dirawat di RS karena diare dan dehidrasi.
Sepulang dari RS saya tersadar kalau apa yang sudah saya lakukan selama ini sangat merugikan tubuh saya. Tubuh saya kekurangan asupan yang sebenarnya dibutuhkan, bahkan dalam waktu yang cukup lama. Saya jadi berpikir, mungkin ini bukan cara yang tepat untuk menyayangi dan merawat tubuh saya.
Tahun 2015 ini saya sudah mulai mengubah pola diet saya. Saya olahraga tidak diforsir lagi, hanya sekali sehari dan seminggu sekitar 4 kali. Sarapan saya ganti dengan sarapan sehat dengan oatmeal atau sereal. Saat siang saya makan yang lebih bergizi seperti protein hewani, dan saya mengonsumsi nasi paling tidak sekali seminggu. Lalu saya lengkapi dengan susu rendah lemak dan buah-buahan.
Sekarang berat saya naik-turun di angka 61-63 kg, tapi saya merasa lebih bugar. Walaupun saya tidak memiliki tubuh sekurus model-model catwalk, setidaknya tubuh saya sehat. IMT (indeks massa tubuh -red) pun masih mengatakan saya normal, yang membuat saya tetap tenang dengan pola hidup seperti ini.
Dengan pengalaman diet saya ini, saya ingin berbagi kepada semua pembaca bahwa dengan cara memforsir tubuh kita, justru kita tidak akan mendapatkan hasil terbaik. Tubuh kita membutuhkan asupan yang cukup untuk menjalani kegiatan sehari-hari.
Lemak berlebih tidak baik, tapi kita tetap membutuhkan lemak. Begitu juga dengan karbohidrat. Harus tetap ada asupan karbohidrat yang masuk, walaupun dalam jumlah sedikit. Remember, the more you love your body, the skinnier and healthier you get. Healthy life is a choice afterall.
Baca juga: Rahasia Rayhan Turun Berat Badan 18 Kg: Diet OCD Plus Rajin Fitness
(ajg/vit)











































