dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT, dari RS Medistra Jakarta menyebut salah satu gejala sindrom kaki gelisah adalah ada rasa tidak enak pada bagian kaki atau bagian tubuh lainnya. Rasa tidak enak ini bisa macam-macam, yakni bisa berupa rasa panas sampai rasa terbakar, kesemutan, hingga rasa tertusuk.
"Umumnya terjadi pada bagian kaki, tapi bisa juga pada bagian tubuh lainnya," ujar dr Rimawati dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (18/8/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ketika Kaki Gelisah, Inginnya Selalu Bergerak
Umumnya rasa tidak enak ini terjadi pada saat istirahat atau sebelum tidur pada malam hari. Tetapi, ketika sudah beraktivitas, misalnya berjalan kaki, maka rasa tersebut perlahan-lahan menghilang.
dr Andreas Prasadja, RPSGT, pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran menambahkan, gejala yang ditunjukkan orang dengan sindrom kaki gelisah bisa macam-macam, mulai dari kesemutan, panas, ngilu, pegal, dan kadang sulit digambarkan dengan kata-kata. Tentunya rasa tidak nyaman ini sangat mengganggu, karena sebelum tidur yang bersangkutan harus menggerak-gerakan kaki.
"Ada yang sudah sedemikian parahnya, sampai harus berjalan-jalan dulu keliling rumah. Tapi sewaktu sudah kembali ke tempat tidur, berbaring lama, muncul lagi, kaki gelisah ini," kata dr Andreas saat dihubungi secara terpisah.
Baca juga: Tak Kunjung Bisa Tidur? Bisa Jadi 9 Hal Aneh Inilah Alasannya
dr Roslan Yusni Al Imam Hasan, SpBS dari RS Bethsaida mengatakan penjelasan sederhana dari sindrom kaki gelisah adalah tungkai, dari paha kebawah, tidak bisa istirahat. Menurut penelitian, angka kejadian sindrom ini di Amerika sebesar 2-4 persen, dan di China sebesar 3-5 persen. Sementara di Indonesia belum ada datanya.
Menurut dokter yang akrab disapa dr Ryu ini, sindrom kaki gelisah ada yang ringan sampai berat. Kalau yang berat, jika yang bersangkutan tidak menggerakkan tungkainya, maka dia bisa sampai merasa kesakitan, kaku atau tertusuk-tusuk.
"Ciri-cirinya orang secara periodik menggerakkan kakinya seperti tukang jahit. Sebetulnya ada 2 macam klasifikasi kedokteran, periodic limb movement saat terbangun dan saat tidur," jelas dr Ryu.
(vit/ajg)











































