Jangan Khawatir, Meningkatnya Libido Pasien Bipolar Masih Bisa Ditangani

Jangan Khawatir, Meningkatnya Libido Pasien Bipolar Masih Bisa Ditangani

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 19 Agu 2015 15:01 WIB
Jangan Khawatir, Meningkatnya Libido Pasien Bipolar Masih Bisa Ditangani
Foto: thinkstock
Jakarta - Peningkatan libido ketika pasien bipolar berada dalam fase manik bisa membuat yang bersangkutan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk mencegah hal tersebut, perlu peran keluarga dan orang terdekat.

Menurut dr Natalia Widiasih, SpKJ(K), MPd.Ked psikiater Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, penting bagi keluarga untuk melihat pasien berada dalam fase manik. Di antaranya ada tanda perubahan perilaku, jadi suka berdandan, banyak omong, dan tidak tidur-tidur.

"Kalau perubahan itu bisa dideteksi, bisa dicegah supaya si pasien ini tidak tidur dengan siapapun atau menggoda siapapun misalnya," tutur dr Natalia di sela-sela Seminar Media 'Kenali dan Pahami Peningkatan Libido pada Gangguan Bipolar' di Hotel Shagri-La, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada prinsipnya, peningkatan libido terjadi ketika pasien berada dalam fase manik. Untuk meredakan fase manik, bisa diberikan obat mood stabilizer atau diberi obat mania. Dengan demikian, mood pasien bisa lebih stabil.

Baca juga: Dalam Fase Manik, Libido Pasien Bipolar Meningkat dan Bisa Tak Terkontrol

"Kalau mood lebih stabil, dorongan seksnya bisa menurun. Kadang kita kombinasikan dengan obat anti-psikotik, sehingga dia bisa menilai realita dengan tepat," kata dr Ashwin Kandouw SpKJ dari Sanatorium Dharmawangsa dalam kesempatan yang sama.

Nah, bagi orang lain yang menghadapi pasien bipolar dengan meningkatnya libido, dengan bahasa tubuh menolak, bisa menghindarkan si pasien melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut dr Ashwin, kondisi berbalik jika si orang justru menanggapi.

"Kalau orang tiba-tiba mau meluk atau nyium, kita senyum, si orang itu tambah jadi. Tapi kalau kita kabur atau menolak, atau tidak bereaksi, itu akan lebih baik. Kalau keluarga memproteksi, itu juga jauh lebih baik," kata dr Ashwin.

Baca juga: Gangguan Bipolar: Penyakit Mental yang Bikin Galau

(rdn/vit)

Berita Terkait