Bagi beberapa orang membayangkan sesuatu seperti itu mungkin adalah perkara mudah tapi tidak bagi Niel Kenmuir dari Lancaster, Inggris. Pikirannya seperti 'buta' karena kondisi yang disebut aphantasia oleh peneliti dari University of Exeter.
Sejak kecil Niel sudah tahu bahwa dirinya sedikit berbeda dengan anak-anak lain. "Ayah tiri saya waktu itu bilang ke saya kalau sulit tidur coba menghitung domba. Dia menjelaskannya dan saya pun mencobanya tetapi tak bisa," kata Niel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini memengaruhi Niel sampai sekarang. Pekerjaannya di toko buku terkadang membutuhkan imajinasi sehingga Niel terkadang dicap aneh oleh rekan kerjanya.
Baca juga: Amankah Jika Anak Punya Teman Imajinasi?
Profesor ahli neurologi dari University of Exeter, Adam Zeman mengatakan timnya sedang meneliti fenomena ini. Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang aphantasia dan bahkan nama kondisinya saja baru diberikan tahun 2015 ini.
Adam mengatakan kekuatan imajinasi orang-orang berbeda, apa yang mungkin sebuah bayangan jelas bagi seseorang bisa jadi bayangan kabur bagi orang lain. Pada kondisi ekstremnya seseorang bisa memiliki imajinasi kuat yang meledak-ledak (hyperphantasia) atau sebaliknya tak bisa berimajinasi sama sekali (aphantasia).
"Orang-orang yang menghubungi kami berterima kasih karena kondisi ini telah dikenali dan diberi nama. Mereka sudah bertahun-tahun mencoba menjelaskan kepada orang-orang bahwa ada kejanggalan yang sulit disampaikan," kata Adam.
Adam bersikeras bahwa aphantasia bukanlah semacam gangguan dan mengatakan kondisi mungkin memengaruhi 1 dari 50 orang.
Baca juga: Mata Orang Tidur Bergerak Tanda Mimpi Sedang Berganti (fds/up)











































