Menurut Aaron Clark, D.O, asisten profesor kedokteran keluarga dan komuntas di The Ohio State University Wexner Medical Center, membasuh luka dengan cairan antiseptik justru bisa memperlambat penyembuhan. Pasalnya, penggunaan antiseptik juga berpotensi membunuh sel-sel kulit yang sehat.
Apalagi, menurut Clark kini di Unit Gawat Darurat rumah sakit tak lagi digunakan cairan antiseptik untuk penanganan pertama pada luka. Sehingga, di rumah tangga pun dikatakan Calrk cara seperti itu tak perlu lagi diterapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi hal itu tidak perlu dilakukan. Sebagai gantinya, ketika terluka cukup cuci luka kecil tersebut dengan sabun biasa dan air. Kemudian, oleskan petroleum jelly, bukan salep antibakteri, untuk menghalangi masuknya kuman," kata Clark.
Dikutip dari Men's Health pada Senin (31/8/2015), Clark menambahkan jika penggunaan salep antibakteri tidak terlalu memberi perlindungan yang efektif pada luka. Belum lagi risiko iritasi kulit yang bisa muncul.
Setelah mencuci luka dan mengoleskan petroleum jelly, tutup luka dengan perban bersih. Namun, jika luka gores atau potong yang Anda alami cukup dalam kemudian terletak di tangan, wajah, sendi, atau kelamin, tak ada salahnya jika Anda segera mencari bantuan medis.
"Jika luka tak membaik dan lebih dari 20 menit luka malah mengeluarkan darah ketika ditekan, segeralah ke dokter. Begitupun jika luka yang dialami lebih panjang dari 2 cm dan dalamnya lebih dari setengah cm," kata Clark memberi saran.
Baca juga: Jenis-jenis Cedera yang Bisa Terjadi Saat Jatuh dari Motor
(rdn/up)











































