Untuk diketahui, pada saat janin berada di kandungan, tali pusar melewati semacam lubang kecil di lapisan otot dinding perut bayi. Biasanya sebelum bayi lahir, lubang ini akan menutup. Namun jika otot tidak berkembang dengan baik, maka penutupan lubang tersebut tidak sempurna. Karena itu pusar akan tampak menonjol.
"Faktor risiko terjadinya hernia umbilikalis ini adalah bayi prematur, dan beberapa penelitian juga mengatakan faktor genetik pun berperan," terang spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soetomo, Surabaya, dr Meta Hanindita, SpA, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (8/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pusar bodong ini, memang teraba benjolan yang lunak. Dalam beberapa kasus, kondisi pusar bodong ini bisa bertahan hingga si bayi tumbuh dewasa.
Sewaktu masih dalam kandungan ibu, janin mendapatkan oksigen dan asupan nutrisi lewat pembuluh darah yang masuknya melewati pusar. Kemudian saat lahir, pembuluh darah ini dipotong dan disisakan tangkainya.
"Dalam jangka waktu 1-2 minggu, pembuluh darah yang dipotong dan disisakan tangkainya ini akan tanggal dan menyisakan pusar," jelas dr Meta.
Jika setelah puput pusar namun udel bayi tetap mononjol, tidak perlu buru-buru dibawa ke dokter. Karena udel bodong bisa mengecil dan rata dengan sendirinya. Tunggulah hingga anak berusia satu tahun sembari melihat perkembangan pusarnya.
Baca juga: Pusar Bayi Ditindih Koin Agar Tidak Bodong, Mitos atau Fakta?
(vit/vit)











































