Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH, DSc, mengatakan hepatitis C dampaknya akan sangat mematikan untuk bayi. Pada orang dewasa virus mungkin dapat ditekan dengan obat-obatan sehingga penyakit tak berkembang.
"Kalau hepatitis C kena pada bayi, dia itu 90 persen nanti akan berubah jadi kanker. 90 Persen lho," kata dr Jane mengutip sebuah studi pada acara Pekan ASI (Air Susu Ibu) Sedunia di Gedung Bulog, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (14/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risiko hepatitis C ada di mana saja bahkan saat bayi yang sering mengunjungi puskesmas, posyandu, dan rumah sakit. Virus menular lewat luka dan bayi mungkin saja terkena ketika ada luka di kulit dari bekas suntikkan.
Tindakan pencegahan yang paling baik untuk melindungi bayi menurut dr Jane adalah ASI. Inilah alasan mengapa pemberian ASI eksklusif harus didorong karena manfaatnya yang banyak.
"ASI itu bisa menghancurkan selubung dari hepatitis C dan dia belum ada vaksinnya. Paling jahat karena menyebabkan kanker hati," kata dr Jane.
"Kalau ibu tahu itu artinya enggak akan berani dia enggak kasih ASI pada anaknya. Bahwa nanti anaknya kena hepatitis c," pungkasnya.
Baca juga: Kesadaran Masyarakat Penting untuk Deteksi Dini Hepatitis C (fds/up)











































