'Efek Samping' Tak Biasa yang Dialami Saat Berolahraga

'Efek Samping' Tak Biasa yang Dialami Saat Berolahraga

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 14 Sep 2015 16:05 WIB
Efek Samping Tak Biasa yang Dialami Saat Berolahraga
Foto: Wavebreakmedia Ltd
Jakarta - Ingin mendapatkan tubuh yang sehat? Kuncinya sederhana, yakni mengolah raga secara rutin. Olahraga yang dipilih bisa sangat beragam, mulai dari lari atau jogging, bersepeda, atau mengikuti kelas kebugaran dan senam seperti aerobik, zumba dan pilates.

Namun bagi sebagian orang, olahraga memicu efek samping yang tak biasa dan tak terduga. Ada juga yang ketahuan mengidap penyakit setelah mengalami cedera saat berolahraga.

Berikut beberapa kasus di mana muncul 'efek samping' yang tak biasa ketika atau selepas berolahraga, seperti dirangkum detikHealth, Senin (14/9/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Efek Aneh yang Muncul di Tubuh Saat Sedang Berolahraga

1. Implan payudara bergeser

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Kejadian ini dialami seorang wanita asal Amerika di tahun 2011. Selepas memasang implan payudara, rupanya wanita ini tidak mengikuti anjuran dokter untuk memulihkan diri tapi malah ikut senam pilates.

Wanita yang hanya diketahui berusia 59 tahun ini kemudian mengalami kesulitan saat melakukan gerakan Valsava yang kira-kira mirip seperti orang sedang mengejan.

Saking kuatnya berusaha, ia lantas merasa ada yang berubah dengan bentuk tubuhnya. Payudaranya menjadi rata, padahal ia baru saja memasang implan setelah payudara aslinya harus diangkat karena kanker. Tak tahunya implan itu bergeser masuk ke dalam tubuh, dan terjebak di antara paru-paru dan tulang iganya.

2. Ereksi lima pekan

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Pada bulan Januari 2014 silam, seorang pria muda dilarikan ke rumah sakit di Dublin, Irlandia setelah mengalami kecelakaan saat bersepeda. Namun dampak terparah yang dialami si korban adalah penisnya mengalami ereksi, disertai nyeri yang tak terkendali akibat benturan dengan pipa rangka sepeda.

Benturan itu rupanya menyebabkan aliran darah di penisnya terganggu karena darah menumpuk dan mengisi pembuluh darah di batang penis saja, alias tidak bisa mengalir ke bagian tubuh yang lain. Masalahnya, hal ini berlangsung selama 5 minggu.

3. Cairan otak bocor

Foto: Wavebreakmedia Ltd
Dari Journal of Medical Case Reports dilaporkan tentang kejadian yang dialami seorang wanita asal Inggris saat melakukan latihan pilates. Setelah melakukan sebuah gerakan manuver, wanita yang dirahasiakan identitasnya ini mendengar ada suara letusan aneh di sisi kiri lehernya. Tapi ketika dicek, lehernya tak lupa ataupun terkilir.

Satu jam setelah latihan, ia mengeluh sakit kepala berkepanjangan. Nyeri ini hanya akan mereda bila ia berbaring. Saat diperiksakan dokter hanya memberinya obat pereda nyeri tapi pusingnya tak juga sembuh. Ia lantas mendatangi King's College London untuk menjalani CT scan dan MRI scan.

Dari situ barulah ketahuan ada sobekan di lapisan sumsum tulang belakang yang ada di lehernya, sehingga cairan cerebrospinal wanita berusia 42 tahun ini bocor keluar.

4. Serangan jantung

Foto: SWNS.com
Saat itu, Don Stark sedang mengikuti perlombaan sepeda amal. Ketika memasuki kilometer ke-64, ia merasa napasnya mulai pendek, tapi ia tetap melaju. Pria berusia 59 tahun ini bahkan menyelesaikan sisa 150 km jarak yang harus ditempuhnya dan sampai di garis finish di posisi kelima.

Sesampainya di garis akhir, tim medis langsung memintanya periksa ke dokter. Ia baru berangkat ke rumah sakit keesokan harinya dan langsung diminta menjalani tes elektrokardiogram (EKG). Rupanya saat perlombaan itu, Don mengalami serangan jantung.

Padahal menurut putri Don, ayahnya tak memiliki masalah pada jantungnya. Don juga dikatakan tak pernah merokok atau minum minuman beralkohol, dan selalu berolahraga. Belakangan ketahuan bila kondisi Don muncul karena faktor riwayat keluarganya.

5. Tumor di leher

Foto: Caters News Agency
Simon Nutting (39) pulang pergi kerja dengan mengendarai sepeda kesayangannya. Suatu ketika karena mengerem mendadak, tubuhnya terpelanting ke depan dengan kepala yang jatuh ke tanah terlebih dulu. Hingga seminggu ke depan, leher Simon pun terasa kaku dan nyeri.

Tapi sepekan kemudian, Simon menemukan sebuah benjolan di sisi kanan lehernya. Anehnya benjolan itu terus tumbuh dan membengkak hingga sebesar melon. Setelah dibawa ke dokter, benjolan itu dinyatakan sebagai tumor dari kelainan yang disebut Ewing's sarcoma.

Ewing's sarcoma tergolong sebagai tulang kanker yang langka, dan di Inggris, hanya ditemukan 530 kasus baru saja setiap tahunnya. Gejala utamanya adalah rasa nyeri. Namun ini juga bergantung pada posisi tumor dan ukurannya. Dan sebagian besar mengalami pembengkakan, dan saat disentuh, tumor ini akan terasa empuk.
Halaman 2 dari 6
Kejadian ini dialami seorang wanita asal Amerika di tahun 2011. Selepas memasang implan payudara, rupanya wanita ini tidak mengikuti anjuran dokter untuk memulihkan diri tapi malah ikut senam pilates.

Wanita yang hanya diketahui berusia 59 tahun ini kemudian mengalami kesulitan saat melakukan gerakan Valsava yang kira-kira mirip seperti orang sedang mengejan.

Saking kuatnya berusaha, ia lantas merasa ada yang berubah dengan bentuk tubuhnya. Payudaranya menjadi rata, padahal ia baru saja memasang implan setelah payudara aslinya harus diangkat karena kanker. Tak tahunya implan itu bergeser masuk ke dalam tubuh, dan terjebak di antara paru-paru dan tulang iganya.

Pada bulan Januari 2014 silam, seorang pria muda dilarikan ke rumah sakit di Dublin, Irlandia setelah mengalami kecelakaan saat bersepeda. Namun dampak terparah yang dialami si korban adalah penisnya mengalami ereksi, disertai nyeri yang tak terkendali akibat benturan dengan pipa rangka sepeda.

Benturan itu rupanya menyebabkan aliran darah di penisnya terganggu karena darah menumpuk dan mengisi pembuluh darah di batang penis saja, alias tidak bisa mengalir ke bagian tubuh yang lain. Masalahnya, hal ini berlangsung selama 5 minggu.

Dari Journal of Medical Case Reports dilaporkan tentang kejadian yang dialami seorang wanita asal Inggris saat melakukan latihan pilates. Setelah melakukan sebuah gerakan manuver, wanita yang dirahasiakan identitasnya ini mendengar ada suara letusan aneh di sisi kiri lehernya. Tapi ketika dicek, lehernya tak lupa ataupun terkilir.

Satu jam setelah latihan, ia mengeluh sakit kepala berkepanjangan. Nyeri ini hanya akan mereda bila ia berbaring. Saat diperiksakan dokter hanya memberinya obat pereda nyeri tapi pusingnya tak juga sembuh. Ia lantas mendatangi King's College London untuk menjalani CT scan dan MRI scan.

Dari situ barulah ketahuan ada sobekan di lapisan sumsum tulang belakang yang ada di lehernya, sehingga cairan cerebrospinal wanita berusia 42 tahun ini bocor keluar.

Saat itu, Don Stark sedang mengikuti perlombaan sepeda amal. Ketika memasuki kilometer ke-64, ia merasa napasnya mulai pendek, tapi ia tetap melaju. Pria berusia 59 tahun ini bahkan menyelesaikan sisa 150 km jarak yang harus ditempuhnya dan sampai di garis finish di posisi kelima.

Sesampainya di garis akhir, tim medis langsung memintanya periksa ke dokter. Ia baru berangkat ke rumah sakit keesokan harinya dan langsung diminta menjalani tes elektrokardiogram (EKG). Rupanya saat perlombaan itu, Don mengalami serangan jantung.

Padahal menurut putri Don, ayahnya tak memiliki masalah pada jantungnya. Don juga dikatakan tak pernah merokok atau minum minuman beralkohol, dan selalu berolahraga. Belakangan ketahuan bila kondisi Don muncul karena faktor riwayat keluarganya.

Simon Nutting (39) pulang pergi kerja dengan mengendarai sepeda kesayangannya. Suatu ketika karena mengerem mendadak, tubuhnya terpelanting ke depan dengan kepala yang jatuh ke tanah terlebih dulu. Hingga seminggu ke depan, leher Simon pun terasa kaku dan nyeri.

Tapi sepekan kemudian, Simon menemukan sebuah benjolan di sisi kanan lehernya. Anehnya benjolan itu terus tumbuh dan membengkak hingga sebesar melon. Setelah dibawa ke dokter, benjolan itu dinyatakan sebagai tumor dari kelainan yang disebut Ewing's sarcoma.

Ewing's sarcoma tergolong sebagai tulang kanker yang langka, dan di Inggris, hanya ditemukan 530 kasus baru saja setiap tahunnya. Gejala utamanya adalah rasa nyeri. Namun ini juga bergantung pada posisi tumor dan ukurannya. Dan sebagian besar mengalami pembengkakan, dan saat disentuh, tumor ini akan terasa empuk.

(lll/up)

Berita Terkait