Padahal kedutan yang terjadi pada tubuh tidak menandakan apapun. dr Frandy Susatia, SpS dari RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan secara umum, kedutan terjadi karena kelelahan atau kekurangan elektrolit.
Baca juga: Jangan Sampai Ganggu Konsentrasi, Atasi Mata Berkedut dengan Cara Ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Frandy bahwa otot sangat berdekatan dengan saraf. Dalam artian, beberapa saraf ada yang menempel di bagian otot tubuh seperti wajah, tangan dan kaki.
Ketika otot berkedut, misalnya karena kelelahan setelah berjalan jauh, naik gunung atau olahraga berat, maka saraf otomatis juga akan mengirimkan sinyal ke otak untuk berkedut. Hal ini menandakan bahwa otot sedang lemah dan kekurangan tenaga.
Berbeda dengan getaran di anggota tubuh yang terjadi tanpa disadari. dr Frandy menjelaskan bahwa getaran ini disebut tremor, dan biasanya bersumber dari adanya gangguan di otak yang mengatur pergerakan saraf.
"Kalau cuma kram-kram di kaki, lutut gemetar, bisa karena kelelahan fisik yang berat atau kekurangan elektrolit. Sementara tremor itu penyebabnya berbeda, dia bergetar dan tidak bisa dikendalikan. Ada yang muncul ketika diam, ada yang muncul ketika sedang bergerak," ungkapnya lagi.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika tubuh mengalami kedutan ringan. Sekali lagi, penyebabnya kemungkinan besar karena kelelahan. Kedutan juga bukan merupakan pertanda penyakit berbahaya.
"Kalau cuma sekali-kali ya istirahat saja, karena kelelahan. Bukan merupakan sesuatu yang serius, tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kematian. Tapi kalau kedutan terus menerus tidak berhenti, baru segera ke dokter," pungkasnya.
Baca juga: Kelopak Mata Berkedut dan Rambut Rontok? Itu Ciri Sedang Stres
(mrs/up)











































