Gigi Berlubang Berarti Rusak Permanen. Benarkah?

Gigi Berlubang Berarti Rusak Permanen. Benarkah?

Advertorial - detikHealth
Jumat, 18 Sep 2015 00:00 WIB
Gigi Berlubang Berarti Rusak Permanen. Benarkah?
Jakarta -

Jika selama ini Anda sering mengabaikan imbauan untuk merawat gigi dan mulut, coba pertimbangkan dulu efek jangka panjangnya. Lalai menjaga kebersihan gigi dan mulut akan menyebabkan plak mudah terbentuk. Seperti kita ketahui plak merupakan penyebab utama semua masalah gigi termasuk gigi berlubang. Jika gigi sudah berlubang itu berarti gigi mengalami kerusakan yang sifatnya permanen!

Ya, lubang pada gigi disebabkan oleh terdemineralisasinya email gigi oleh zat asam yang dihasilkan dari interaksi antara sisa makanan mengandung glukosa dengan bakteri pada plak. Email gigi yang merupakan mineral alami tidak dapat dengan mudah terbentuk kembali.

Jalan satu-satunya untuk mengembalikan fungsi gigi yang sudah berlubang adalah dengan menemui dokter gigi dan menerima penanganan medis. Dokter akan memeriksa seberapa parah efek kerusakan jaringan gigi dan jika sudah parah tentunya biaya penanganan akan lebih besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika gigi berlubang itu berarti ada jaringan yang sudah hancur atau rusak. Jadi pertama gigi harus dibersihkan, baru nantinya strukturnya dikembalikan dengan cara ditambal. Ini dilakukan untuk menghentikan pelebaran area yang berlubang. Jika benar-benar tidak bisa dikembalikan lagi, biasanya disarankan gigi untuk dicabut," ujar drg. Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, SpKGA(K), praktisi kesehatan gigi yang juga merupakan pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Bagian yang berlubang biasanya akan ditambal menggunakan sejenis komposit yang warnanya hampir serupa dengan gigi. Meski gigi tidak lagi sempurna, dengan menambal gigi yang berlubang dapat berfungsi seperti semula. Asalkan setelah proses penambalan gigi konsumsi dan kebiasaan membersihkan gigi yang baik tetap dijaga.

Tetapi penanganan untuk gigi berlubang ini harus segera. Jika didiamkan lubang pada gigi tidak terasa akan semakin melebar. Struktur gigi akan terlanjur berubah sehingga gigitan antara gigi atas dan bawah tidak sempurna. Proses pencernaan akan terganggu. Begitu juga jika gigi berlubang sudah terlanjur parah sehingga harus dicabut. Hilangnya satu gigi tentu akan mempengaruhi proses pencernaan dan kenyamanan saat makan.

Karena itu, daripada harus mengalami sakit gigi dan mengeluarkan banyak biaya untuk menangani gigi yang sudah rusak karena berlubang, lebih baik mencegah. Caranya sangat sederhana yaitu mematuhi anjuran untuk memelihara kebersihan dan kesehatan gigi. Selain itu menjaga pola konsumsi yang baik.

"Gigi berlubang sebenarnya banyak sebabnya. Bisa karena kebiasaan konsumsi, malas menjaga kebersihan gigi atau memang gigi rentan mengalami lubang (karies). Karena itu pendekatan untuk mencegahnya juga berbeda-beda," ujar drg. Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, SpKGA(K) lagi.

Menilik dari segi konsumsi, dokter gigi yang menekuni bidang pediatric dentist ini menyarankan agar tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan karbohidrat yang tidak perlu. Seperti permen, cokelat untuk camilan, yang banyak mengandung sukrosa atau laktosa. Bahan tersebut mudah difermentasi bakteri di mulut menjadi zat asam yang dapat mengikis email gigi. Akhirnya gigi berlubang.

Sementara dari segi kebersihan, beliau menyarankan untuk menyikat gigi dua kali sehari secara teratur. Sikat gigi yang baik dilakukan pada pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Idealnya dilakukan selama kurang lebih dua menit. “Sikat gigi bisa ditambah jadwalnya jika memang gigi sangat rentan terhadap plak. Boleh menambah jadwal sikat gigi di tengah-tengah, seperti setelah makan siang,” ujarnya.

Untuk menyempurnakan kebersihan gigi penggunaan mouthwash berantiseptik juga dianjurkan. Mouthwash dapat membantu membersihkan bakteri dan kuman jahat di dalam mulut secara lebih menyeluruh. Bukan hanya yang hidup di dalam plak tetapi juga yang hidup lepas di dalam rongga mulut.

Berkumur baik dilakukan setiap habis menyikat gigi. Pilih mouthwash dengan kandungan antiseptik alami namun efektif menembus lapisan biofilm plak dan mengurangi kuman dalam mulut. "Resiko gigi berlubang ini sangat berkaitan dengan jumlah bakteri buruk yang harus dikurangi. Mouthwash ini bisa digunakan untuk membantu mengurangi tapi penggunaannya sangat tergantung kebutuhan," lanjutnya.

Salah satu mouthwash dengan karakteristik tersebut adalah LISTERINE®. LISTERINE® memiliki kandungan antiseptik alami berupa empat minyak atsiri yaitu thymol, eucalyptol, menthol dan methyl salicilate. Kandungan keempatnya efektif membunuh kuman, memberikan kesegaran pada mulut dan melindungi gigi dari masalah-masalah yang disebabkan plak.

Berkumur dengan 20 ml cairan LISTERINE® selama 30 detik akan menghindarkan Anda dari gigi berlubang, karang gigi, infeksi gusi dan bau mulut. Kandungan fluoride membuat email gigi semakin kuat dan kandungan zinc akan menghambat pertumbuhan plak. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena itu, adopsi kebiasaan baik yang dapat merawat keutuhan gigi.

Tentang Dokter :

Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGA(K)



Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGA(K). Praktisi kesehatan gigi yang menekuni perawatan kesehatan gigi anak. Mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar dan staf akademik di Departemen Pediatric Dentistry, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selain itu juga membantu pelayanan kesehatan gigi sebagai tenaga medis di Meilia Hospital – Cibubur, RS. Islam Jakarta - Cempaka Putih dan Klinik Gedong.

(adv/adv)

Berita Terkait