Dalam sebuah penelitian terbaru, terbukti bahwa duduk lebih dari 10 jam sehari bisa meningkatkan risiko NAFLD hingga 9 persen dibanding mereka yang duduk kurang dari 5 jam sehari. NAFLD ditandai dengan perlemakan hati, mirip seperti yang dialami para peminum alkohol.
Sebaliknya, aktivitas fisik terbukti menurunkan risiko NAFLD. Orang-orang yang aktif secara fisik punya risiko 20 persen lebih rendah untuk mengalami NAFLD. Temuan ini telah dipublikasikan di edisi terbaru Journal of Hepatology.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Selama ini, banyak duduk maupun kurang gerak banyak dikaitkan dengan risiko kesehatan jantung dan pembuluh darah. Gaya hidup sedentary juga memicu resistensi insulin, yang berhubungan erat dengan gangguan metabolisme seperti diabetes mellitus tipe 2.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik, meski dilakukan dengan intensitas tinggi, tidak benar-benar melindungi efek buruk dari terlalu banyak duduk. Tidak ada pilihan lain, waktu untuk duduk memang harus mulai dikurangi.
Baca juga: (up/up)











































