Hal ini diketahui setelah riiset dilakukan dengan memeriksa kadar konsentrasi nutrisi mikro, terutama zat tembaga, pada darah orang yang tidur terlalu lama (lebih dari 10 jam). Peneliti kemudian menemukan bahwa tingginya kadar zat tembaga pada darah berkaitan durasi tidur yang terlalu panjang.
Baca juga: Hati-hati, Keseleo Bisa Memiliki Efek Berkepanjangan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti mengetahui ada juga kemungkinan stres dan kondisi penyakit jantung bisa memengaruhi kandungan tembaga dalam tubuh. Oleh karena itu peneliti memperhitungkan kedua faktor dalam riset.
"Namun demikian, saat faktor penyakit jantung partisipan sudah diperhitungkan, hasilnya tetap tidak berubah. Hubungan antara konsentrasi zat tembaga dan durasi tidur tetap terlihat independen dari penyakit kardiovaskular" ujar salah satu peneliti, Maria Luojus, seperti dikutip dari Medical Daily pada Sabtu (19/9/2015).
Perlu riset lebih jauh untuk memeriksa kaitan antara tidur terlalu lama, tingkat tembaga dalam tubuh, dan inflamasi. Secara umum tapi sudah banyak studi yang menemukan bahwa tidur sangat penting untuk kesehatan.
Baca juga: Diet OCD Plus Olahraga Sebelum Tidur, Bobot Jordy Turun 10 Kg!
Menurut National Sleep Foundation, remaja seharusnya tidur selama delapan hingga 10 jam sehari, sedangkan orang dewasa tujuh hingga delapan jam. Sementara itu orang dewasa yang berusia 65-an membutuhkan tidur tujuh sampai delapan jam.
(fds/vit)











































