Yakin, Anda Sudah Mengenal si Kecil Udel dengan Baik?

Yakin, Anda Sudah Mengenal si Kecil Udel dengan Baik?

Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 21 Sep 2015 13:31 WIB
Yakin, Anda Sudah Mengenal si Kecil Udel dengan Baik?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Letaknya yang tersembunyi lantaran tertutup pakaian membuat udel atau pusar memang jarang menjadi perhatian. Meskipun ada juga orang yang sengaja mengeskposnya lantaran udel pun memiliki sisi menarik. Bahkan ada pula orang yang berupaya mempercantik udel dengan menorehkan tato di sekitarnya ataupun menindiknya.

Berikut ini beberapa fakta menarik tentang si kecil udel yang dirangkum detikHealth dan ditulis pada Senin (21/9/2015):

1. Udel Bisa Jadi Bodong 'Tiba-tiba'

Foto: GGOMANG/Pixabay
Awalnya tidak bodong, tapi beberapa saat kemudian udel berubah jadi bodong bisa terjadi lho. Ini yang dialami beberapa perempuan saat kehamilannya memasuki trimester kedua. Tak tanggung-tanggung, meski sudah ditutupi baju, tonjolan pusar masih saja terekspos. Apa sebabnya?

Ini terjadi karena uterus berkembang pesat sehing terdorong maju ke perut. Alhasil seiring bertambahnya usia kehamilan, udel terlihat lebih bodong. Selain itu, pertumbuhan janin, rahim, dan penumpukan cairan ketuban menyebabkan perut berkembang pesat selama kehamilan. Begitu banyak tekanan yang begitu cepat membuat kulit membentang sehingga terjadilah udel bodong pada ibu hamil.

Selama berat badan ibu hamil normal, peregangan pada perut akan berlangsung perlahan dan bertahap, jadi tidak serta merta seorang perempuan mendapati udelnya bodong ketika hamil. Kelak, setelah melahirkan, biasanya udel perlahan akan kembali seperti semula.

2. Rumah Ribuan Bakteri

Foto: Thinkstock
Pusar merupakan tempat tinggal yang menyenangkan bagi organisme hidup. Sebab bagian tubuh Ini paling jarang dilihat ataupun dicuci ketimbang daerah kulit lainnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari North Carolina State University menyebut telah menemukan ada 2.368 spesies bakteri yang berbeda di udel. Yang tak kalah mengejutkan, kebanyakan di antaranya adalah spesies bakteri yang langka dan hanya ditemukan di dalam pusar beberapa orang.

Namun peneliti hanya berhasil mengenali sekitar 8 jenis bakteri dari lebih dari 70 persen peserta yang diperiksa. Jenis yang paling banyak ditemui adalah Staphylococcus. Mikroba lainnya yang sering ngendon adalah Bacillus atau bakteri pembuat kaki bau. Ada juga bakteri Micrococcus yang bisa bertahan hidup jauh di dalam pusar tanpa oksigen.

Tak hanya itu, penelitian yang dimuat jurnal PLoS ONE ini juga menemukan bahwa ada 2 sampel yang mengandung jenis archaea atau organisme sel tunggal yang tidak pernah ditemukan pada kulit manusia sebelumnya. Salah satu sampel ini berasal dari seorang pria yang mengaku tidak mandi selama beberapa tahun.

3. Lama Sembuh Jika Terluka

Foto: Thinkstock
Jika Anda berniat menindik udel, mungkin perlu dipertimbangkan baik-baik. Sebab jika terluka, udel merupakan salah satu bagian tubuh yang lebih lama sembuhnya. American Academy of Family Physicians bahkan menyebut waktu penyembuhan akibat tindik di udel bisa mencapai sembilan bulan. Bandingkan dengan waktu sembuh untuk penindikan di telinga dan alis yang memakan waktu enam hingga delapan pekan.

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari luka menyebabkan udel rentan infeksi. Pemakaian pakaian yang ketat pun disebut turut berkontribusi pada meningkatnya risiko infeksi.

4. Bentuk Ideal

Foto: thinkstock
Peneliti mengungkapkan bahwa bentuk ideal dari udel seorang perempuan adalah kecil dan berbentuk seperti huruf T, sementara udel yang kurang menarik berbentuk horizontal dan menonjol.

Udel juga dikaitkan dengan kesehatan genetik. Demikian kata para peneliti University of Helsinki. Jika pusar seorang perempuan tampak simetris dan tepat di pusat tubuhnya, ditengarai akan lebih besar kemungkinannya memiliki bayi yang sehat. Diyakini pula bahwa mutasi berbahaya dalam DNA juga muncul di posisi dan ukuran pusar.

5. Bisa Berbau Tak Sedap

Foto: thinkstock
Udel bisa saja berbau tidak sedap jika jarang dibersihkan. Penyebab munculnya bau tidak sedap di udel antara lain debu yang terperangkap di dalam pusar dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Nah, iritasi ini pada akhirnya menyebabkan infeksi.

Selain itu bau tak sedap juga bisa muncul akibat akumulasi nanah dari jaringan yang meradang di sekitarnya. Bau ini muncul akibat keberadaan bakteri anaerob.

Penyebab lain bau dari pusar adalah infeksi jamur. Infeksi jamur pusar ditandai dengan gatal yang menyakitkan dan rasa terbakar.
Halaman 2 dari 6
Awalnya tidak bodong, tapi beberapa saat kemudian udel berubah jadi bodong bisa terjadi lho. Ini yang dialami beberapa perempuan saat kehamilannya memasuki trimester kedua. Tak tanggung-tanggung, meski sudah ditutupi baju, tonjolan pusar masih saja terekspos. Apa sebabnya?

Ini terjadi karena uterus berkembang pesat sehing terdorong maju ke perut. Alhasil seiring bertambahnya usia kehamilan, udel terlihat lebih bodong. Selain itu, pertumbuhan janin, rahim, dan penumpukan cairan ketuban menyebabkan perut berkembang pesat selama kehamilan. Begitu banyak tekanan yang begitu cepat membuat kulit membentang sehingga terjadilah udel bodong pada ibu hamil.

Selama berat badan ibu hamil normal, peregangan pada perut akan berlangsung perlahan dan bertahap, jadi tidak serta merta seorang perempuan mendapati udelnya bodong ketika hamil. Kelak, setelah melahirkan, biasanya udel perlahan akan kembali seperti semula.

Pusar merupakan tempat tinggal yang menyenangkan bagi organisme hidup. Sebab bagian tubuh Ini paling jarang dilihat ataupun dicuci ketimbang daerah kulit lainnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari North Carolina State University menyebut telah menemukan ada 2.368 spesies bakteri yang berbeda di udel. Yang tak kalah mengejutkan, kebanyakan di antaranya adalah spesies bakteri yang langka dan hanya ditemukan di dalam pusar beberapa orang.

Namun peneliti hanya berhasil mengenali sekitar 8 jenis bakteri dari lebih dari 70 persen peserta yang diperiksa. Jenis yang paling banyak ditemui adalah Staphylococcus. Mikroba lainnya yang sering ngendon adalah Bacillus atau bakteri pembuat kaki bau. Ada juga bakteri Micrococcus yang bisa bertahan hidup jauh di dalam pusar tanpa oksigen.

Tak hanya itu, penelitian yang dimuat jurnal PLoS ONE ini juga menemukan bahwa ada 2 sampel yang mengandung jenis archaea atau organisme sel tunggal yang tidak pernah ditemukan pada kulit manusia sebelumnya. Salah satu sampel ini berasal dari seorang pria yang mengaku tidak mandi selama beberapa tahun.

Jika Anda berniat menindik udel, mungkin perlu dipertimbangkan baik-baik. Sebab jika terluka, udel merupakan salah satu bagian tubuh yang lebih lama sembuhnya. American Academy of Family Physicians bahkan menyebut waktu penyembuhan akibat tindik di udel bisa mencapai sembilan bulan. Bandingkan dengan waktu sembuh untuk penindikan di telinga dan alis yang memakan waktu enam hingga delapan pekan.

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari luka menyebabkan udel rentan infeksi. Pemakaian pakaian yang ketat pun disebut turut berkontribusi pada meningkatnya risiko infeksi.

Peneliti mengungkapkan bahwa bentuk ideal dari udel seorang perempuan adalah kecil dan berbentuk seperti huruf T, sementara udel yang kurang menarik berbentuk horizontal dan menonjol.

Udel juga dikaitkan dengan kesehatan genetik. Demikian kata para peneliti University of Helsinki. Jika pusar seorang perempuan tampak simetris dan tepat di pusat tubuhnya, ditengarai akan lebih besar kemungkinannya memiliki bayi yang sehat. Diyakini pula bahwa mutasi berbahaya dalam DNA juga muncul di posisi dan ukuran pusar.

Udel bisa saja berbau tidak sedap jika jarang dibersihkan. Penyebab munculnya bau tidak sedap di udel antara lain debu yang terperangkap di dalam pusar dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Nah, iritasi ini pada akhirnya menyebabkan infeksi.

Selain itu bau tak sedap juga bisa muncul akibat akumulasi nanah dari jaringan yang meradang di sekitarnya. Bau ini muncul akibat keberadaan bakteri anaerob.

Penyebab lain bau dari pusar adalah infeksi jamur. Infeksi jamur pusar ditandai dengan gatal yang menyakitkan dan rasa terbakar.

(vit/up)

Berita Terkait