Terlalu Banyak Lemak di Perut, Ini Efek Negatifnya Bagi Tubuh

Terlalu Banyak Lemak di Perut, Ini Efek Negatifnya Bagi Tubuh

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 22 Sep 2015 08:28 WIB
Terlalu Banyak Lemak di Perut, Ini Efek Negatifnya Bagi Tubuh
Foto: thinkstock
Jakarta - Ketika otot tak sering digunakan, salah satunya dengan aktif bergerak, maka kelebihan energi akan disimpan dalam bentuk lemak, termasuk di rongga perut (visceral). Nah, makin besar lemak di perut, maka makin jelek dampaknya pada kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Dr dr Aris Wibudi, SpPD, KEMD, CHT, ABAARM dipl. Pasalnya, lemak di dalam rongga perut bisa menghasilkan zat-zat yang merusak. Zat-zat merusak di sini, dijelaskan dr Aris yaitu zat-zat yang bisa menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

"Terutama TNF Alpha (Tumor Nekrosis Factor Alpha). Peradangan akibat lemak perut berlebih yakni peradangan kronik derajat rendah yang akibatnya antara lain asam urat tinggi, trigliserida di atas 100, serta kadar kolesterol HDL di bawah 35," kata dr Aris di sela-sela temu media 'Mediabetea' di Hotel Borobudur, Jakarta, dan ditulis pada Selasa (22/9/2015)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Stres Berat Mengubah Lemak Putih Jadi Mesin Pembakar Kalori

Ia menambahkan, makin banyak lemak visceral maka makin besar zat TNF alpha yang dikeluarkan. TNF Alpha ini  bekerja di mana-mana salah satunya di otot. Sehingga, saat TNF Alpha menempel di otot, fungsi insulin pun bisa terganggu. Insulin yang harusnya bisa bekerja di otot sehingga untuk menyerap dan memproses gula, karena TNF Alpha ini maka tugas tersebut tidak terlaksana.

Untuk itu, dr Aris amat menyarankan agar seseorang memiliki komposisi otot dan lemak yang seimbang. Bagaimana karakter seimbangnya? "Lemak perut sekecil mungkin dan massa otot sebagus mungkin," ujar dr Aris.

Untuk membentuk massa otot dikatakan dr Aris bisa dengan membiasakan diri berolahraga setidaknya lima kali seminggu dengan durasi 30-45 menit. Usahakan, denyut nadi per menit bisa dipertahankan dengan rumus 220 dikurangi umur, lalu dikali 0,65-0,7.

"Tapi patutd ditekankan bahwa olahraga yang tidak tepat dan tidak terlatih bisa merusak tubuh dan bahkan berakibat fatal. Untuk memulai agar terbiasa berolahraga, pelan-pelan saja dulu karena semuanya itu butuh proses dan nggak ada yang instan," kata dr Aris mengingatkan.

Hadir dalam kesempatan sama, herbalis Anthony Kiro menuturkan untuk melangsingkan tubuh, salah satu tanaman herbal yang kerap digunakan yakni Jati Belanda atau Guazuma Ulmifolia Lamk.

"Tanaman ini dikenal sebagai alat pelangsing tubuh karena memang bisa  menurunkan kadar lemak dalam tubuh dan mampu melindungi tubuh dari bakteri," ujar Anthony. (rdn/up)

Berita Terkait