Sering Tak Disadari, Diabetes Retinopati Bisa Sebabkan Kebutaan

Sering Tak Disadari, Diabetes Retinopati Bisa Sebabkan Kebutaan

Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Minggu, 27 Sep 2015 10:07 WIB
Sering Tak Disadari, Diabetes Retinopati Bisa Sebabkan Kebutaan
Foto: thinkstock
Jakarta - Salah satu komplikasi diabetes adalah diabetes retinopati. Kondisi ini bisa memicu kebutaan karena kerap tak disadari.

Diabetes retinopati adalah gangguan pembuluh darah yang terjadi pada retina mata pasien diabetes melitus. Ini merupakan ancaman kebutaan baru pada masyarakat produktif yang tinggal di negara berkembang.

"Diabetes retinopati diakibatkan gula darah tinggi yang memakan waktu sekitar 5 tahun dan tidak menjaga pola makan. Akibatnya terjadi perubahan maupun kerusakan pada pembuluh darah retina yang halus, dan akan menyebabkan kebocoran, akibatnya  retina membengkak dan timbul pendarahan-pendarahan pada mata," ujar dr Rumita S Kadarisman SpM di sela-sela acara 'The 1st Indonesia Society Meeting di Hotel Grand Sahid, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, dan ditulis pada Minggu (27/9/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Dari Ujung Kepala hingga Kaki, Ini Daftar Komplikasi Diabetes

Diabetes retinopati tidak mudah dideteksi dan sering kali tidak disadari. Para pasien sering tidak sadar penglihatannya memburam secara bertahap akibat diabetes retinopati ini. Karena itu, para pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan mata sedini mungkin sejak mengetahui terkena diabetes.

Pada diabetes retinopati, retina akan mengalami gangguan sirkulasi udara. Apabila dibiarkan, lanjut dr Rumita, retina akan mengalami pendaharan dan muncul pembuluh-pembuluh darah baru yang menimbulkan glaukoma yang bisa mengakibatkan kebutaan.

Selain itu, luka pada jaringan pembuluh darah yang pecah bisa juga berkontraksi dan menarik retina. Akibatnya retina terlepas dan terjadi kebutaan. Untuk diketahui sekitar 60 persen pasien dengan diabetes selama 15 tahun atau lebih mengalami kerusakan pembuluh darah mata.

Diabetes retinopati dapat disembuhkan dengan berbagai cara, tergantung stadiumnya. Apabila belum ada kelainan pada retina mata, dapat melakukan pemeriksaan setiap tahun. "Tetapi apabila telah menggangu penglihatan maka dilakukan terapi pertama yaitu laser, dilakukan  suntik,ataupun diberikan obat tetapi jika terdapat pendarahan, baru melakukan operasi," sambung dr Rumita.

Baca juga: Inilah 'Skenario' Gangguan Tubuh ketika Diabetes Menyerang

(vit/vit)

Berita Terkait