Sejak muda, wanita berambut merah terang ini memang sudah hobi lari. Bahkan sampai saat ini, ia sudah melakukan lebih dari 250 ultra-marathon dengan jarak 42 km per sesi. Corbett juga menjadi satu dari empat orang di dunia yang sudah lebih dari 100 kali berlari dengan jarak 160 km.
"Saya hanya ingin kecanduan baru dan lari jatuh menjadi pilihan saya. Sekarang saya sadar bahwa konsumsi alkohol dan obat terlarang hanya membuang-buang waktu. Untuk itu, lebih baik saya sibukkan diri dengan mengikuti ajang lari," tutur wanita yang juga sudah 20 tahun menjadi vegetarian ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pelari Maraton Lansia Ini akan Pimpin 17 Orang Lari 178 Km Bandung-Jakarta
Kini, Corbett rutin berlari sejauh 130 km seminggu. Sejak tahun 1996, total ia sudah berlari sejauh 128.000 km. Tepat di usianya yang ke-50 pada Desember tahun lalu, Corbett memiliki catatan unik tersendiri terkait angka 50.
"Tepat di ulang tahun saya yang ke-50, saya sudah berlari selama 50 jam. Bahkan, saya memiliki 50 tato di mana untuk membuatnya butuh waktu lebih dari 50 jam. Ditambah dengan adanya 25 tindikan," kata Corbett seperti dikutip dari blognya, Dirty Diva pada Selasa (29/9/2015).
![]() |
Dalam menempuh perjalanan, Corbett selalu membawa barang-barangnya, termasuk perlengkapan lari dan bekal di ranselnya. Ketika sedang tidak berlari, biasanya Corbett mengisi waktu dengan memanjat tebing, mendaki, atau bergabung dengan CrossFit. Meski demikian, pernah suatu ketika Corbett terpaksa menghentikan perjalanannya karena infeksi kandung kemih yang dialaminya membuat dia mual, diare, dan kelelahan.
"Berlari sudah melukai jari kaki dan paha belakang saya. Tapi dengan kekuatan pikiran, semua itu bisa saya lalui. Ditambah bonus saya kini sudah bebas dari kecanduan meth dan alkohol, tapi sebaliknya saya justru ketagihan lari," tutur wanita yang menyukai hal-hal berbau gothik ini.
Baca juga: Beda Manfaat Olahraga Aerobik Bagi Otak Anak-anak dan Lansia
(rdn/vit)












































