"Penamaan flu singapura sebenarnya kurang tepat. Yang betul Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD)," kata dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), dokter anak yang juga konsultan penyakit infeksi tropis dari RS Cipto Mangunkusumo, Kamis (1/10/2015).
"Atau kalau dalam Bahasa Indonesia, disebut Penyakit Kaki Tangan dan Mulut (KTM)," tambah dokter yang akrab disapa dr Hingky tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada berbagai jenis virus yang bisa menyerbabkan HFMD, tetapi tidak satupun di antaranya tergolong dalam virus influenza. Menurut dr Hingky, jenis virus penyebab HFMD yang paling banyak ditemukan di Indonesia selama ini adalah virus Coxsackie A.
Penyakit ini pun sebenarnya bukan berasal dari Singapura. Pada tahun 1957, kejadian luar biasa HFMD pernah dilaporkan di Toronto, Kanada dan sejak saat itu beberapa kali memicu wabah di berbagai penjuru dunia.
Di Indonesia, penyakit ini mulai mendapat nama baru saat terjadi lonjakan kasus di Singapura di tahun 2009. Karena ada kemiripan gejala yakni demam serta batuk-pilek, serta ditemukan di Singapura, maka sejak saat itu namanya lebih dikenal sebagai flu singapura.
Baca juga: Kemarau Berkepanjangan, Flu Singapura Bermunculan di Jakarta
Flu singapura atau HFMD ditandai dengan gejala khas bintik-bintik kemerahan pada telapan kaki dan tangan. Bintik-bitik luka juga muncul di bibir bagian dalam, mirip seperti sariawan. (up/vit)











































