Pembesaran Bokong Berujung Petaka: Gagal Ginjal Hingga Meninggal

Pembesaran Bokong Berujung Petaka: Gagal Ginjal Hingga Meninggal

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 02 Okt 2015 20:00 WIB
Pembesaran Bokong Berujung Petaka: Gagal Ginjal Hingga Meninggal
Foto: Thinkstock
Jakarta - Memiliki bokong montok dan seksi bisa jadi idaman beberapa wanita. Nah, untuk mencapai hal itu, menjalani operasi pembesaran payudara pun menjadi pilihan. Tapi, perhatikan lagi bagaimana dan dilakukan oleh siapa prosedur medis tersebut.

Sebab, wanita-wanita ini ibarat 'kena batunya'. Akibat menjalani operasi pembesaran bokong sembarangan, nyawa mereka pun menjadi taruhannya. Siapa saja? berikut rangkumannya seperti ditulis detikHealth pada Jumat (2/10/2015).

Baca juga: Wanita-wanita yang Beruntung dan Sial Punya Payudara Palsu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Apryl, kehilangan kaki dan tangan

Foto: Apryl Brown
Apryl Brown sempat puas dengan hasil operasi pembesaran bokongnya yang menggunakan suntik silikon di tahun 2004. Namun, di tahun 2010 ia merasakan sakit di bokongnya. Dokter mengatakan telah terjadi infeksi parah yang berhubungan dengan penggunaan silikon. Saat itu Brown hanya bisa meringkuk kesakitan dan anggota tubuhnya menghitam.

Diduga, tubuh Brown yang berubah menjadi hitam akibat mengalami nekrosis yakni kerusakan sel atau jaringan di dalam tubuh. Melihat kondisinya yang makin parah, dokter pun memutuskan untuk mengamputasi tangan, kaki, dan sebagian bokong Apryl melalui 27 operasi.

2. Wykesha, meninggal dunia

Foto: Dallas News
Wykesha Reid (34) sangat ingin memiliki bokong yang besar. Karena hanya memiliki dana terbatas, Wykesha terpaksa menempuh jalur ilegal untuk memperbesar asetnya itu. Tapi, Wykesha justru ditemukan meninggal di atas meja pijat salon Deep Ellum di Dallas pada 19 Februari lalu.

Saat petugas kepolisian datang, terlihat sebagian celana yang dipakai perempuan itu telah ditarik ke bawah. Ditemukan pula kain kasa dengan noda darah di pantatnya. Diduga kuat, Wykesha yang bekerja sebagai staf di panti jompo ini tergoda untuk menggunakan cara ilegal demi mendapatkan pantat besar impiannya.

Perawat Wykesha sejak bayi, Patricia mengatakan wanita yang diasuhnya itu sudah tiga kali menjalani prosedur pembesaran bokong di salon tersebut karena sejak dulu Wykesha memang ingin memiliki bokong besar. Semua prosedur pun berlalu tanpa masalah.

Patricia mengaku sempat khawatir saat mengetahui Wykesha akan kembali menjalani penyuntikan untuk memperbesar bokong. Sebab menurut Patricia, saat itu bokong Wykesha sudah terlalu besar. "Dia tergila-gila pada suntikan barang ilegal itu," ucap Patricia.

3. Luna, mandul dan alami gagal ginjal

Foto: CEN/Daily Star
Silvina Luna memperbesar bokongnya dengan menyuntikkan manik-manik akrilik yang dicampurkan dengan cairan tubuh, termasuk lemak, di bawah kulitnya. Beberapa hari setelah menjalani operasi tahap pertama, wanita 35 tahun itu merasa kesakitan di area bokongnya.

Tubuh Luna pun melemah. Namun, saat itu Luna menganggap apa yang ia alami merupakan reaksi normal. Ia lantas melanjutkan prosedur. Sayang, kondisinya memburuk. Beberapa waktu lalu, dokter mengatakan Luna memiliki tanda-tanda tumor di pahanya. Tes darah juga menunjukkan adanya hiperkalsemia di mana kadar keratin Luna tinggi dan merujuk pada kegagalan fungsi ginjal.

Tak hanya itu, Luna pun didiagnosis mengalami infertilitas alias kemandulan. Akibat kondisi ini, Luna harus menenggak tujuh butir obat, minum tiga liter air per hari, serta tidak bisa mengonsumsi daging dan alkohol. Untuk itu, Luna menggugat si dokter bedah, Anibal Lotocki.

4. Evita, meninggal dunia

Foto: Dok. Facebook/Evita Nicole Sarmonikas
Senasib dengan Wykesha, Evita Sarmonikas (29) meninggal dunia usai menjalani operasi pembesaran bokong di meksiko. Sang kakak, Andrea Sarmonikas, mengonfirmasi Evita pergi dengan niat untuk melakukan implan bokong yang dikenal sebagai Brazilian butt lift di rumah sakit Quirurgico del Valle. Sayangnya ketika operasi ia mengalami serangan jantung dan meninggal dunia.

Di RS tersebut, pihak keluarga menemukan bahwa ada berkas-berkas tidak lengkap yang harusnya mendapat persetujuan Evita. Selain itu dokter yang melakukan operasi, Dr Victor Ramirez, juga diketahui pernah tersangkut kasus dan ada pasiennya yang pernah meninggal saat ia tangani.
Halaman 2 dari 5
Apryl Brown sempat puas dengan hasil operasi pembesaran bokongnya yang menggunakan suntik silikon di tahun 2004. Namun, di tahun 2010 ia merasakan sakit di bokongnya. Dokter mengatakan telah terjadi infeksi parah yang berhubungan dengan penggunaan silikon. Saat itu Brown hanya bisa meringkuk kesakitan dan anggota tubuhnya menghitam.

Diduga, tubuh Brown yang berubah menjadi hitam akibat mengalami nekrosis yakni kerusakan sel atau jaringan di dalam tubuh. Melihat kondisinya yang makin parah, dokter pun memutuskan untuk mengamputasi tangan, kaki, dan sebagian bokong Apryl melalui 27 operasi.

Wykesha Reid (34) sangat ingin memiliki bokong yang besar. Karena hanya memiliki dana terbatas, Wykesha terpaksa menempuh jalur ilegal untuk memperbesar asetnya itu. Tapi, Wykesha justru ditemukan meninggal di atas meja pijat salon Deep Ellum di Dallas pada 19 Februari lalu.

Saat petugas kepolisian datang, terlihat sebagian celana yang dipakai perempuan itu telah ditarik ke bawah. Ditemukan pula kain kasa dengan noda darah di pantatnya. Diduga kuat, Wykesha yang bekerja sebagai staf di panti jompo ini tergoda untuk menggunakan cara ilegal demi mendapatkan pantat besar impiannya.

Perawat Wykesha sejak bayi, Patricia mengatakan wanita yang diasuhnya itu sudah tiga kali menjalani prosedur pembesaran bokong di salon tersebut karena sejak dulu Wykesha memang ingin memiliki bokong besar. Semua prosedur pun berlalu tanpa masalah.

Patricia mengaku sempat khawatir saat mengetahui Wykesha akan kembali menjalani penyuntikan untuk memperbesar bokong. Sebab menurut Patricia, saat itu bokong Wykesha sudah terlalu besar. "Dia tergila-gila pada suntikan barang ilegal itu," ucap Patricia.

Silvina Luna memperbesar bokongnya dengan menyuntikkan manik-manik akrilik yang dicampurkan dengan cairan tubuh, termasuk lemak, di bawah kulitnya. Beberapa hari setelah menjalani operasi tahap pertama, wanita 35 tahun itu merasa kesakitan di area bokongnya.

Tubuh Luna pun melemah. Namun, saat itu Luna menganggap apa yang ia alami merupakan reaksi normal. Ia lantas melanjutkan prosedur. Sayang, kondisinya memburuk. Beberapa waktu lalu, dokter mengatakan Luna memiliki tanda-tanda tumor di pahanya. Tes darah juga menunjukkan adanya hiperkalsemia di mana kadar keratin Luna tinggi dan merujuk pada kegagalan fungsi ginjal.

Tak hanya itu, Luna pun didiagnosis mengalami infertilitas alias kemandulan. Akibat kondisi ini, Luna harus menenggak tujuh butir obat, minum tiga liter air per hari, serta tidak bisa mengonsumsi daging dan alkohol. Untuk itu, Luna menggugat si dokter bedah, Anibal Lotocki.

Senasib dengan Wykesha, Evita Sarmonikas (29) meninggal dunia usai menjalani operasi pembesaran bokong di meksiko. Sang kakak, Andrea Sarmonikas, mengonfirmasi Evita pergi dengan niat untuk melakukan implan bokong yang dikenal sebagai Brazilian butt lift di rumah sakit Quirurgico del Valle. Sayangnya ketika operasi ia mengalami serangan jantung dan meninggal dunia.

Di RS tersebut, pihak keluarga menemukan bahwa ada berkas-berkas tidak lengkap yang harusnya mendapat persetujuan Evita. Selain itu dokter yang melakukan operasi, Dr Victor Ramirez, juga diketahui pernah tersangkut kasus dan ada pasiennya yang pernah meninggal saat ia tangani.

(rdn/vit)

Berita Terkait