Risiko kesehatan saat seseorang punya tato tidak sebatas hanya pada urusan alergi, bagi yang tidak cocok dengan bahan kimia dalam tinta yang digunakan. Pun tak selalu tentang risiko penularan infeksi hepatitis C jika jarum tato yang digunakan tidak steril.
Beberapa risiko kesehatan yang sering terlupakan, tapi cukup sering ditemukan adalah sebagai berikut, dirangkum dari Livescience, Minggu (4/10/2015).
1. Infeksi
|
Foto: Joe Raedle
|
Pada 2012, infeksi mikroba Mycobacterium chelonae juga dilaporkan terjadi di New York. Penyebabnya adalah penggunaan tinta tato warna abu-abu yang terkontaminasi. Meski disebutkan bahwa infeksi seperti ini sangat langka, sebaiknya segera hubungi dokter jika tato mengalami radang, bengkak dan kemerahan.
2. Alergi
|
Foto: Stefan Wermuth
|
Alergi terhadap tato umumnya bisa diatasi dengan ijeksi steroid. Namun dalam kasus langka, kulit di area yang mengalami alergi tato harus diangkat melalui operasi.
3. Menyamarkan gejala penyakit
|
Foto: Marcos Brindicci
|
Tahun 2013, sebuah laporan menyebut kanker melanoma pada seorang pria terungkap saat yang bersangkutan menghapus tato dengan laser. Sebelumnya tidak ada yang menyadari gejalanya karena tertutup tato berwarna hitam.
4. Terbakar matahari
|
Foto: pojoslaw
|
5. Reaksi dengan ion listrik
|
Foto: Mbragion/Pixabay
|
Laporan tersebut menyebutkan bahwa luka bakar disebabkan oleh arus listrik yang dihasilkan oleh kandungan besi-oksida yang ada di tinta tato. Pemilik tato warna merah juga dianjurkan untuk berhati-hati karena tinta tato dengan warna tersebut juga banyak mengandung besi.
Halaman 4 dari 6











































