Dari pekerjaannya sebagai model, setiap hari perempuan berusia 23 tahun ini mengklaim bisa mendapatkan uang lebih dari Rp 14 juta. Kepada dunia dia ingin menunjukkan bahwa berbeda itu seksi. Lagipula menurut Kanya, dia tidak perlu kaki untuk merasa seksi.
Dikutip dari Daily Mail dan ditulis pada Selasa (6/10/2015), Kanya memulai karir modeling di usia 15 tahun. Mulanya dua berpose untuk sejumlah merek pakaian olahraga. Kanya menyebut, dirinya menjadi model Volcom, Nike dan Rip Curl Girl, meskipun pernyataannya belum terverifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Punya Tangan, Pria Ini Tetap Semangat Mengurus Ibunya yang Lumpuh
Meski tanpa kaki, Kanya memang tidak kehilangan pesona. Foto-fotonya semua tampak menarik. Bagi Kanya pun foto-foto itu jelas menunjukkan kekuatannya. Kendati mulanya Kanya tidak berniat menjadi model. Kesempatan menjadi model datang begitu saja, dan dia jalani saja sebaik mungkin.
"Saya suka mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda dari yang biasa orang lihat. Ya inilah saya," katanya.
Kepada wartawan Kanya mengaku lebih suka tampil natural tanpa make-up. Meski memang pada saat pemotretan, dirinya akan merias wajah. Namun Kanya selalu merasa cantik dengan ataupun tanpa make up.
Selain modeling, Kanya juga menggemari olehraga ekstrem. Selama ini dia merupakan pemain ski aktif, pemain skateboard dan peselancar. Seringkali dia tidak menggunakan kursi roda dan lebih memilih untuk berkeliling menggunakan skateboard atau berjalan dengan tangannya.
Baca juga: Meski Lahir Tanpa Tangan dan Kaki, Wanita Ini Jago Melukis dan Berdandan
Kanya pun berharap bisa ikut serta dalam kompetisi mono-ski musim dingin di Paralimpiade Korea Selatan 2018 mendatang.
Perempuan berambut panjang ini punya masa lalu yang sedih. Saat berusia seminggu, dia ditinggalkan orang tuanya di kuil Buddha di Thailand. Ketika usianya lima tahun, Kanya diadopsi dan dibawa ke Portland, Oregon. Sejak itu Kanya selalu menunjukkan pada dunia bahwa dirinya punya semangat tinggi menjalani hidup dan tak ingin hanya mengharap belas kasihan orang lain.
(vit/up)











































