Aneka Cara yang Bisa Bikin Anak Kreatif

'Mencetak' Anak Kreatif

Aneka Cara yang Bisa Bikin Anak Kreatif

Nurvita Indarini - detikHealth
Selasa, 06 Okt 2015 17:03 WIB
Aneka Cara yang Bisa Bikin Anak Kreatif
Foto: Thinkstock/Chepko
Jakarta - Kreativitas diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Karena dengan kreativitas, seseorang dapat berpikir dengan cara yang berbeda. Nah, personaliti yang kreatif bukan cuma bawaan lahir. Dengan lingkungan dan dukungan yang memadai, kreativitas anak bisa diasah.

Berikut ini aneka cara yang bisa bikin anak kreatif, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber dan ditulis pada Selasa (6/10/2015):

1. Ciptakan Tempat Berkreasi

Foto: Thinkstock
Bagi anak-anak yang masih kecil, mereka butuh tempat di mana mereka bisa menyalurkan kreativitasnya. Tidak perlu tempat mewah dengan aneka macam mainan mahal, Anda bisa menyulap sudut ruang tamu atau ruang keluarga menjadi tempatnya berkreasi.

Di tempat itu, Anda bisa menaruh mainan balok, sehingga anak bisa menuangkan imajinasinya dalam bentuk bangunan. Atau Anda bisa menaruh beberapa pakaian lama Anda, sehingga anak-anak bisa bermain 'pura-pura' seperti pura-pura sebagai desainer baju, peragawati, dan sebagainya.

Tahukah Anda, di tempat yang sangat sempit di suatu daerah kumuh di Kenya menjadi saksi kreativitas anak-anak lahir. Karena kuncinya adalah anak-anak memiliki kekuasaan atas tempat itu, sehingga di sana mereka bebas menuangkan imajinasinya.

2. Ajak Anak Jalan-jalan

Foto: Thinkstock
Kreativitas bisa lahir sesimpel kegiatan jalan-jalan. Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Prancis, cukup ke museum, perpustakaan, atau di sekitar rumah. Kegiatan ini bisa membantu anak mengasah indranya, sehingga kreativitas terasah.

Eksplorasi lingkungan sekitar yang memungkinkan anak untuk berlari dan melihat alam lebih dekat bisa mendorong mereka mengembangkan kreativitas. Pada saat berjalan-jalan, Anda bisa meminta anak untuk berimajinasi. Misalnya minta mereka untuk berimajinasi sedang berjalan-jalan di tepi pantai. Lalu tanyakan suara apa saja yang terdengar, bau apa yang mereka cium, dan mintalah mereka menggambarkan suasana pantai dalam imajinasinya.

Bermain 'pura-pura' membantu anak dalam mempelajari skill baru dan/atau pengetahuan baru.

3. Jangan Terlalu Mendominasi Anak

Foto: Thinkstock
Ibu dan ayah boleh-boleh saja bermain bersama anak, tapi jangan sampai terlalu mendominasi. Karena kreativitas anak muncul ketika mereka bebas bermain. Perlu diingat bahwa anak belajar banyak dengan bermain sendiri, jadi jangan banyak memberikan batasan pada saat anak bermain.

"Ketika seorang ibu terlalu banyak memberikan kontrol terhadap anaknya selama bermain, akan timbul perasaan negatif pada anak karena ruang geraknya yang terbatas," kata Jean Ispa, seorang profesor dari University of Missouri.

Ibu yang selalu memberikan batasan ini-itu pada anaknya cenderung memiliki anak yang kurang kreatif dibandingkan dengan ibu yang sedikit melonggarkan aturan ketika bermain. Karena itu ada baiknya ayah dan ibu memposisikan diri sebagai pendamping anak saat bermain dan menjadi partner bermain yang baik jika anak memintanya.

4. Belajar Sambil Bercanda

Foto: Thinkstock
Tidak perlu terlalu serius dalam membekali anak berbagai kemampuan untuk masa depannya. Terbukti belajar sambil bercanda bisa membuat anak lebih mampu mengembangkan kreativitasnya.

Penelitian yang dilakukan Sheffield University membuktikan bermain memegang peranan penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Nah, orang tua yang suka melontarkan lelucon maka anaknya cenderung meng-kopi tindakan ini. Jika anak tahu bagaimana caranya melontarkan lelucon maka akan melatih anak untuk pandai-pandai menjaga hubungan baik dengan orang lain, berpikir anti-mainstrem, dan menikmati hidup.

5. Bantu Anak Mencari Minatnya

Foto: Thinkstock
Bantulah anak mengetahui minat dan bakatnya, karena kreativitas umumnya akan lebih terasah di bidang yang diminati anak. Misalnya saja anak berminat pada tumbuh-tumbuhan, maka Anda bisa memfasilitasi dengan membelikannya buku tentang tumbuhan.

Selain itu Anda bisa mengajaknya berjalan-jalan ke taman atau ke kebun raya sehingga dia bisa melihat lebih banyak tumbuhan. Ajaklah anak untuk berpura-pura sebagai peneliti tumbuhan. Dengan begitu mereka akan antusias mempelajari tumbuhan di sekitarnya. Misalnya tumbuhan tertentu memiliki jenis daun seperti apa, buah seperti apa, dan lain-lain.

6. Ciptakan Tantangan

Foto: Thinkstock
Psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, menyebut anak kreatif biasanya punya aneka alternatif untuk menyelesaikan sesuatu. Karena itu ada baiknya Anda memberikan tantangan-tantangan kepada si kecil.

Tidak perlu tantangan yang rumit, cukup yang simpel. Misalnya dengan memberikan balok-balok, kertas warna warni, atau koran. Nanti anak akan membuatnya menjadi bentuk yang dia mau. Lalu tanyakan pada mereka benda apa yang sudah mereka buat.

Saat anak menceritakan hasil karyanya, berikan perhatian penuh. Tatap mata anak saat dia bicara, sehingga kalau bisa duduklah saling berhadapan. Berikan sedikit evaluasi untuk menyempurnakan karyanya bila perlu. Jangan lupa, apreasisi karya anak, misalnya dengan bertepuk tangan penuh semangat.
Halaman 7 dari 7
(vit/up)

Berita Terkait