Komplikasi kebutaan karena diabetes (renopati diabetik) diperkirakan diidap oleh 34,6 persen pasien diabetes secara global. Jumlah tersebut diperkirakan dapat terus meningkat karena jumlah pengidap diabetes yang juga meningkat.
dr Gitalisa Andayani, SpM, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana mengatakan seorang pengidap sebetulnya bisa menghindari renopati diabetik karena gejala tak muncul begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kena Diabetes Gestational, Ibu Disarankan Lakukan Pemeriksaan Lebih Lanjut
Dijelaskan oleh dr Gitalisa bahwa diabetes memengaruhi mata karena penyakit ini bisa mengganggu pembuluh darah. Sementara itu di dalam mata terdapat retina yang teriisi banyak oleh pembuluh darah halus.
Saat gula darah tak terkontrol ditambah tekanan darah juga tinggi, pembuluh darah dalam retina bisa membesar dan rusak sehingga darah bocor keluar. Akibatnya mata jadi tak bisa melihat dengan jelas karena cahaya terhalang oleh tumpahan darah dan retina juga tak berfungsi optimal karena tak mendapat suplai darah yang baik.
"Pembuluh darah di mata menjadi bocor dan tersumbat. Bayangkan retina kita seperti halaman kebun apa yang terjadi kalau selang-selang di kebun bocor? Retina kita suplai darah dan oksigennya berkurang. Kurang lebihnya seperti itu," papar dr Gitalisa.
Baca juga: Karena Infeksi Atau Diabetes, Anak Juga Bisa Kena Katarak
Renopati diabetik sendiri sama seperti diabetes tak bisa diobati. Tindakan hanya bisa dilakukan untuk memperbaiki gejala namun bila diabetes tak terkontrol maka komplikasi bisa kembali lagi.
"Periksa. Kalau ternyata tidak apa-apa bisa balik lagi periksa tahun depannya," tutup dr Gitalisa. (fds/up)











































