dr Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, mengungkapkan ada beberapa faktor risiko trombosis atau pembekuan darah yang harus diwaspadai. Kurangnya aktivitas fisik adalah salah satu faktor risiko terjadinya trombosis vena dalam.
"Berbaring selama lebih dari tiga hari juga dapat memicu terjadinya penyumbatan pada aliran darah. Kemudian, duduk tanpa mengubah posisi dalam jangka waktu yang lama juga dapat menimbulkan penyumbatan darah di vena dalam," tutur dr Cosphiadi di Media Diskusi 'Waspada Darah Beku' yang berlangsung di Doubletree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, seperti ditulis Rabu (21/10/15).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sama-sama Bikin Trombosit Turun, Diagnosis Typus dan DBD Kerap Tertukar
Hal ini dikarenakan pada saat hamil, uterus terus membesar dan akhirnya menekan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah jadi melambat. Kemudian, berat badan yang berlebihan atau obesitas yang dipicu karena kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga, disebutkan dr Cosphiadi, juga merupakan faktor risiko trombosis.
"Penelitian membuktikan bahwa jika kita melakukan olahraga secara teratur sekitar 3-4 kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko trombosis sebesar 44%," jelas dr Cosphiadi.
Penting juga bagi Anda untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga besar apakah ada yang pernah mengalami pembekuan darah. Sebab, faktor genetik pun menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
Prof Dr dr Karmel L. Tambunan SpPd, K-HOM, dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan bahwa kebiasaan merokok, usia lanjut, operasi besar atau trauma, kondisi medis khusus seperti kanker dan risiko lain seperti trombofilia yang didapat misalnya Antiphospholipid Syndrome (APS) juga dapat menjadi penyebab terjadinya trombosis.
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Sebelum Donor Darah (rdn/rdn)











































