Kebanyakan Makan dan Minum yang Manis-manis, Gigi Balita di Australia Keropos

Kebanyakan Makan dan Minum yang Manis-manis, Gigi Balita di Australia Keropos

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Rabu, 21 Okt 2015 19:11 WIB
Kebanyakan Makan dan Minum yang Manis-manis, Gigi Balita di Australia Keropos
Foto: thinkstock
Melbourne - Seorang ahli bedah gigi dari The Royal Dental Hospital of Melbourne, Sophie Beaumont menemukan di tahun 2014, lebih dari 1.000 anak di negara bagian Victoria, Australia harus menjalani operasi besar dan dibius agar sejumlah giginya bisa dicabut.

"Ini bukan hal yang tidak lazim lagi, bahkan bila ada satu gigi yang keroposnya sudah parah, maka pasti ada gigi lain yang sama buruknya," ungkapnya.

Orang tuanya sendiri baru tahu anaknya mengalami masalah pada giginya ketika si anak mengeluh kesakitan dan susah tidur, susah makan atau susah bicara. "Anak biasanya baru dibawa ke klinik gara-gara orang tuanya sering terbangun tengah malam mendengar anaknya kesakitan dan tak bisa tidur," lanjut Beaumont.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya di Australia, dr Rob Beaglehole dari Nelson Marlborough District Health mengungkapkan hal serupa juga ditemukan di Selandia Baru. Di tahun yang sama (2014) angkanya mencapai 5.000 anak, terutama bagi mereka yang berusia di bawah 7 tahun.

Namun yang mengejutkan dr Beaglehole dan rekan sejawatnya adalah mereka sering menangani anak-anak berusia di bawah 18 bulan yang mengalami gigi keropos. "Ini tentu tidak lazim ketika kami harus mencabut gigi anak-anak yang bahkan masih pakai popok," katanya kepada Daily Mail Australia, Rabu (21/10/2015).

Baca juga: Tak Bisa Tenang Saat Periksa Gigi, Bocah Ini Dimasukkan ke Kantong Mayat

dr Beaglehole mengatakan penyebab utamanya adalah konsumsi minuman berpemanis buatan dan pola makan yang tinggi gula, baik di Australia maupun Selandia Baru. "Berbagai merek kola telah dikonsumsi anak-anak usia balita, bahkan salah satu tim olahraga nasional kami juga disponsori oleh mereka. Dan anak-anak pun meniru mereka, meminum soda yang mensponsori tim kesayangan mereka," jelas Dr Beaglehole.

Lagi-lagi karena orang tua tidak menyadari bahwa bukan hanya soda, jus buah, minuman berpemanis buatan atau minuman yang dilabeli bebas gula sebenarnya juga berdampak negatif pada gigi anak. Apalagi jika mulut dan gigi anak-anak tidak terjaga kesehatannya.

Di sisi lain, anak yang giginya harus dicabut di usia muda, terutama gigi bungsunya, akan mengalami perlambatan pertumbuhan. "Mereka bisa saja mengidap gangguan makan, mengganggu kemampuan bicaranya, dan juga tidurnya. Di sekolah, mereka kehilangan teman karena bau mulutnya," kata dr Beumont

Baca juga: Terlalu Dini Cabut Gigi Susu, Anak Juga Bisa Tonggos

Belum lagi jika anak-anak ini sudah harus menjalani tindakan operasi besar yang membutuhkan obat bius. Ahli gigi anak, dr Timothy Johnston melaporkan bahwa operasi gigi menjadi alasan yang paling sering ditemukan ketika pasien anak harus menggunakan obat bius.

"Mereka juga pasti trauma ketika melihat Anda meletakkan jarum suntik ke dalam mulut mereka, mereka akan menendang-nendang bahkan berteriak karenanya," tutupnya. (lll/vit)

Berita Terkait