Seperti yang dialami Arjun (30) di India. Saat ini ia harus merasakan sakit dan mati rasa pada ibu jari dan telunjuknya selama beberapa bulan akibat dari terlalu sering menggunakan smartphonenya untuk bermain games dan berkomunikasi di jejaring sosial.
Baca juga: Di Usia 114 Tahun, Nenek Ini Masih Semangat Belajar Operasikan Gagdet
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sindrom ini diakibatkan karena saraf median pada pergelangan tangan yang terus-menerus tertekan yang berakibat akan terasa nyeri, mati rasa, dan kesemutan. Saraf median merupakan saraf yang terentang antara lengan bawah dan telapak tangan di dalam lorong karpal.
"Biasanya sindrom ini terjadi karena faktor genetik ataupun kebiasaan. Namun saat ini sindrom seperti ini sering ditemukan pada pasien yang menggunakan smartphonenya secara berlebih. Untuk kasus seperti ini, mereka harus mulai melakukan pengobatan termasuk membatasi penggunaan smartphonenya," kata dr Singh.
Selain sindrom lorong karpal, penggunaan smartphone secara berlebihan dapat mengakibatkan sindrom lainnya, terutama pada ibu jari. Saat menggunakan smartphone ibu jari harus bergerak secara canggung. Ketegangan dan stres pada saraf dan otot akibat terlalu sering mengulang-ulang gerakan dapat menyebabkan cedera.
"Ini juga dapat menyebabkan tendinitis pada jari dan pergelangan tangan serta arthritis sendi pada ibu jari. Selain itu juga dapat menyebabkan nyeri pada ujung ibu jari. Penempatan yang tidak tepat pada tangan dan bahu mengakibatkan nyeri pada bahu dan leher," ujar dr Pradeep Moonot, ahli ortopedi dari Saket City Hospital di Mumbai.
Baca Juga: Beri Ponsel untuk Jaga Komunikasi Ketika Anak Sekolah, Perlu atau Tidak? (mrs/vit)











































