Kejang 50 Kali Sehari, Bocah Ini Sembuh Berkat Operasi Laser Otak

Kejang 50 Kali Sehari, Bocah Ini Sembuh Berkat Operasi Laser Otak

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 27 Okt 2015 17:17 WIB
Kejang 50 Kali Sehari, Bocah Ini Sembuh Berkat Operasi Laser Otak
Foto: MyFoxAtlanta
Atlanta - Putri pertama pasangan Chrissy dan Kyle Hall, Ella selama ini tumbuh sebagai anak yang sehat dan ceria. Namun pada tanggal 28 Desember 2014, suatu hal yang mengejutkan terjadi pada si kecil.

Saat itu Ella sedang dimandikan. Tiba-tiba saja tubuhnya mulai berguncang dan matanya melotot. "Saya menanyakan apa yang terjadi padanya, dan memanggil namanya berulang kali, Ella! Ella! Tapi ia tidak pernah merespons hingga 10-15 detik," kisah sang ayah, Kyle.

Setelahnya Ella bertingkah seolah-olah tak terjadi apa-apa. Karena Ella tampak baik-baik saja, pasangan ini memutuskan mengirim Ella ke sekolah. Tak disangka, Ella kembali mengalami kejang menjelang jam makan siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikabari hal ini, Chrissy pun bergegas menjemput Ella dan membawanya ke Children's Healthcare of Atlanta.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Ella juga mengalami kejang hingga tiga kali, bahkan hal ini terus saja terjadi. Dan bila dihitung-hitung Ella telah mengalami kejang hingga 40-50 kali dalam sehari.

Selama tiga minggu dirawat di rumah sakit, dokter juga telah mencoba berbagai pengobatan untuk meredakan epilepsi, tetapi tak ada yang berhasil.

Baca juga: Waduh! 30 Persen Pasien Epilepsi Tak Mempan Diobati

Dr Daniel Tarquinio, ahli saraf anak dari Children's Healthcare of Atlanta dan timnya lantas memutuskan untuk memeriksa aktivitas otak Ella. Di situ ia menemukan sebuah jaringan abnormal sebesar kelereng di dekat korteks motoriknya. Kondisi inilah yang memicu kejang pada Ella.

Ini artinya kejang Ella hanya dapat dihentikan dengan bedah otak. "Sudah tiga minggu kondisinya tidak kunjung mereda. Jadi kami bilang iya," kata Chrissy seperti dikutip dari MyFoxAtlanta, Selasa (27/10/2015).
 
Setelah operasi pertama Ella tak serta-merta terbebas dari kejang. Dr Tarquinio menerangkan, operasi pertama ini gagal karena jaringan abnormal di otak Ella sulit dijangkau. Itulah sebabnya 20 jam kemudian Ella kembali epilepsi. Dokter kemudian mengoperasinya lagi tetapi hal ini juga tidak berhasil meredakan kejang Ella.

Baca juga: Dengarkan Musik Bisa Redam Kejang karena Epilepsi

Dihadapkan pada keadaan seperti ini, Dr Tarquinio memutuskan untuk menggunakan pendekatan lain. Namun metode ini belum pernah dilakukan pada anak-anak. Metode yang dimaksud biasa disebut dengan 'MRI-guided thermal ablation'.

Dalam keadaan terbius, kepala Ella diletakkan di dalam mesin MRI. Dengan panduan gambar yang dihasilkan mesin tersebut, tim dokter kemudian mengebor tengkorak Ella untuk membuat lubang. Selepas itu sebuah kateter dimasukkan dan dengan kateter tersebut, tim dokter bisa menjangkau jaringan abnormal tersebut dan membakarnya dengan laser.

Barulah setelah itu Chrissy dan Kyle bisa bernapas lega. Kejang yang dialami bocah berumur lima tahun itu akhirnya benar-benar berhenti, bahkan empat bulan setelah operasi.

"Kami begitu gembira melihatnya hari ini, berlari kesana-kemari. Ini luar biasa," tutup Kyle.

Tak dijelaskan dengan pasti bagaimana jaringan abnormal itu bisa tumbuh di dalam otak Ella. (lll/up)

Berita Terkait