Tagar #FreeBacon, #Bacongeddon dan #JeSuisBacon meramaikan media sosial sebagai bentuk reaksi masyarakat terhadap pengumuman WHO. Ada yang serius, namun ada juga yang hanya ikut-ikutan supaya lucu.
Baca juga: WHO Nyatakan Daging Olahan Bisa Picu Kanker
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"no one should be afraid if they eat a bratwurst (sausage) every now and then," tulisnya di Twitter.
Sementara itu politisi Austria Andrae Rupprechter dalam akun twitternya @BMRupprechter mengunggah fotonya sedang berpose dengan potongan daging. Ia juga menyebut bahwa siapa saja boleh makan daging kapan saja dan menyebut laporan WHO sebagai lelucon.
Di sisi lain, desainer Kenneth Cole dalam akun twitternya @mr_kennethcole menanggapi laporan WHO dengan lebih santai. Ia menyebut bahwa gula tidakbaik untuk tubuh, daging olahan juga dan Anda lebih baik tidak mengkhawatirkannya karena terlalu khawatir juga tidak baik.
"Sugar is bad for you, Carbs are bad for you, and now so is #Bacon, but don't worry about it, because that's bad for you too. #IfTheShoeFits," tulisnya.
Baca juga: Riset Buktikan Lingkar Pinggang Berhubungan dengan Risiko Kanker Usus
Sebelumnya, sebuah badan di bawah WHO, International Agency for Research on Cancer (IARC), Senin lalu menetapkan adanya hubungan antara konsumsi daging olahan dengan risiko kanker kolorektal atau usus besar. Daging olahan masuk kelompok 1 daftar klasifikasi karsinogen.
IARC memperkirakan tiap 50 gram daging olahan yang dikonsumsi setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker usus hingga 18 persen. Dikutip dari Reuters, Selasa (27/10/2015), 50 gram daging olahan setara dengan satu hot dog atau 2 slices bacon.
Daging olahan disebut punya cukup bukti untuk disebut 'karsinogen (penyebab kanker) pada manusia'. Masuknya daging olahan ke dalam klasifikasi tersebut sekaligus menyejajarkannya dengan rokok, radiasi sinar matahari, asbestos, dan minuman beralkohol. (mrs/up)











































