Motivasi Berhenti Merokok: Periksa Rontgen dan Spirometri

Motivasi Berhenti Merokok: Periksa Rontgen dan Spirometri

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 30 Okt 2015 16:04 WIB
Motivasi Berhenti Merokok: Periksa Rontgen dan Spirometri
Foto: Thinkstock/Jana BlaA!kovA!
Jakarta - Efek penyakit dari kebiasaan merokok baru akan muncul dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu biasanya seorang perokok akan menyangkal dan mengatakan dirinya baik-baik saja.

Padahal dikatakan oleh dr Frans Abednego, SpP, dari Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bahwa sejak awal seseorang mulai merokok maka kesehatan terutama fungsi parunya akan menurun. Sayang anjuran berhenti merokok kadang hanya dianggap angin lalu dan jarang ada yang bisa berhenti begitu saja.

Untuk membantu hal tersebut dr Frans menyarankan bahwa perokok bisa melakukan cek kesehatan rutin. Hal ini nantinya bisa dijadikan motivasi untuk seseorang berhenti merokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Termasuk Perokok Berat atau Sedang? Begini Cara Dokter Mengukurnya

"Kalau kita suruh stop begitu saja seringnya gagal, jadi kita buktikan ini bahwa 'kamu sudah rusak' gitu loh. Nah ini mau bagaimana dipertahankan kesehatannya atau tidak terserah pasien," kata dr Frans pada seminar Global Month of Service di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Cek kesehatan yang dimaksud dr Frans di sini adalah rontgen paru dan tes spirometri. Rontgen dipakai untuk melihat apakah ada sumbatan paru obstruksi kronik (PPOK) sementara spirometri dipakai untuk mengukur kemampuan bernapas paru-paru.

"Cek rontgen minimal setahun sekali sama cek juga spinometri minimal enam bulan sekali nanti ketauan tuh. Kita sih kampanyekannya sejak awal sudah harus bisa berhenti merokok," pungkas dr Frans.

Baca juga: Pada Pasien Diabetes, Merokok Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung 2 Kali Lipat (fds/up)

Berita Terkait