Holly yakin kondisinya ini terkait dengan masa kehamilan kedua anaknya, Jamie (9) dan Jake (7). Seperti diketahui, otot dasar panggul yang kuat bisa mencegah masalah inkontinensia. Tapi, selama hamil, dihasilkan hormon yang membuat otot lebih rileks yang dikombinasikan dengan tekanan dari bayi di dalam rahim. Akibatnya. otot dasar panggul dan ligamen pun melemah.
"Kondisinya makin parah setelah saya melahirkan Jake. Setiap saya berlari mengejar bus, batuk, bersin, tertawa, tiba-tiba air seni saya keluar padahal saya sedang tidak ingin buang air kecil," tutur Holly kepada Express dan dikutip pada Selasa (3/11/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi kondisinya, Holly rutin melakukan kegel guna memperkuat otot dasar panggul. Kadang kala, ia juga mengonsumsi suplemen. Sedangkan, tindakan bedah tidak direkomendasikan karena kasus inkontinensa stres yang dialaminya belum terlalu parah.
Tapi, kegel yang ia lakukan hanya membawa sedikit perbaikan. Hingga suatu hari, Holly mencoba mencari berbagai informasi dan ia mengetahui jika meloncat bisa membantu memperkuat otot dasar panggul yang lemah. Sejak saat itulah Holly membeli sebuah trampolin lengkap dengan sebuah DVD panduan menggunakan trampolin.
"Saya melakukan gerakan melompat di trampolin yang perlahan tingkat kesulitannya saya tambah. Sampai di minggu ke-empat saya melakukan gerakan yang paling sulit. Saya tidak menyangka, setelah itu inkontinensia stres yang saya alami mulai berkurang dan sampai saat ini saya sudah tidak mengalaminya lagi," tutur Holly.
Menanggapi hal ini, spesialis otot dasar panggul Jenni Russell mengatakan lompat di trampolin berulang kali memang bisa mengaktifkan otot-otot dasar panggul. Dengan gerakan melompat, selain otot dasar panggul, otot perut dan bokong juga ikut terlatih.
Baca juga: Simpel, Rutin Lompat 2 Menit Tiap Hari Bisa Bantu Jaga Kesehatan Tulang
(rdn/up)











































