Pernah Kena Serangan Jantung? Gaya Hidup Harus Segera Diubah

Pernah Kena Serangan Jantung? Gaya Hidup Harus Segera Diubah

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 05 Nov 2015 13:43 WIB
Pernah Kena Serangan Jantung? Gaya Hidup Harus Segera Diubah
Foto: thinkstock
Jakarta - Pasien serangan jantung harus ubah gaya hidup meski sudah selesai pengobatan. Kenapa?

dr Anasthasia Sari Sri Mumpuni, SpJP dari RS Pondok Indah - Puri Indah mengatakan seseorang yang pernah kena serangan jantung dan selamat, bukan berarti kesehatannya tidak terancam. Ada risiko serangan jantung kedua hingga penyakit jantung lainnya yang menghantui.

"Kalau udah pasang stent, udah bypass lalu merasa selesai, nggak begitu. Risiko kena serangan lagi atau penyakit jantung lainnya masih ada," ungkap dr Sari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya pasien harus diedukasi supaya nggak kena lagi. Namanya prevensi sekunder. Selain supaya nggak kena serangan jantung lagi juga tidak ada penyakit akibat serangan jantung yang pertama," imbuh dr SariĀ  dalam temu media di Kembang Goela, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).

Baca juga: Takut Kena Serangan Jantung, Danyeil Turunkan Bobot 96 Kg dalam 2 Tahun

Edukasi yang paling penting adalah menangani faktor penyakit penyerta (komorbiditas) paling utama yakni diabetes melitus dan kolesterol. Dengan melakukan pencegahan penyakit-penyakit ini, risiko serangan jantung berulang bisa dicegah.

Untuk diabetes, hal yang harus dilakukan adalah melanjutkan pengobatan. Seperti diketahui bahwa diabetes merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan rutin. Untuk faktor kolesterol, penjagaan pola makan yang harus dilakukan.

Terakhir, dr Sari juga mengingatkan agar pasien tetap bergerak dan berolahraga. Berdasarkan panduan, olahraga dilakukan minimal satu jam (jalan kaki atau berenang) dengan frekuensi 3-5 kali per minggu.

"Karena banyak pasien jantung terserang di usia produktif. Tentunya dokter inginnya pasien ketika sudah selesai berobat kembali produktif. Caranya dengan mengubah gaya hidup tadi," paparnya.

Baca juga: Tak Eksklusif untuk Pria, Wanita Pun Rentan Jantungan Gara-gara Gen Ini

(mrs/vit)

Berita Terkait