Otot binatang, menurut sebuah penelitian terbaru akan menghasilkan senyawa berbahaya saat dipanaskan dengan suhu terlalu tinggi. Senyawa yang dimaksud adalah amina heterosiklik dan hidrokarbon polisiklik aromatik. Keduanya memicu perubahan DNA yang meningkatkan risiko kanker.
Dalam beberapa penelitian, daging yang dimasak terbukti berkaitan dengan risiko kanker, khususnya kanker usus, pankreas, dan prostat. Hubungan spesifik dengan kanker ginjal belum banyak diteliti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: WHO Nyatakan Daging Olahan Bisa Picu Kanker
Dalam penelitiannya, Dr Wu mengamati pola diet dan profil risiko genetik pada 659 orang yang baru saja didiagnosis karsinoma sel ginjal. Para peneliti lalu membandingkannya dengan 699 orang yang tidak memiliki kanker.
Pasien kanker cenderung makan daging lebih banyak dan terpapar senyawa karsinogen lebih banyak. Orang-orang dengan 2 varian genetik juga lebih rentan terhadap karsinogen pada daging yang dimasak.
Menurut US National Institutes of Health, sebanyak 376.000 orang hidup dengan kanker ginjal di tahun 2012. Tiap tahun, diperkirakan 16 kasus baru ditemukan di setiap 100.000 orang.
Baca juga: Jika Daging Merah Memicu Kanker, Lalu Harus Makan Apa?
(up/lll)











































