Sebuah studi yang dilakukan oleh Carly R Pacanowski dari University of Minnesota menyebut bahwa terlalu sering menimbang berat badan berpengaruh terhadap rasa percaya diri remaja perempuan. Jika dibiarkan berlarut, rendahnya rasa percaya diri ini bisa berujung pada depresi.
"Menimbang berat badan secara berkala memang dianjurkan untuk mereka yang sedang dalam program penurunan berat badan, namun ada sebagian remaja perempuan yang malah terganggu kesehatan mentalnya jika melakukan hal ini," tutur Pacanowski, dikutip dari Reuters, Kamis (12/11/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian Pacanowski dilakukan selama 10 tahun kepada 2.000 remaja. Mereka disurvei dan ditimbang berat badannya pada tahun 1998 dan 2008. Dalam laporannya, para partisipan mengaku sering menimbang berat badan karena beragam alasan.
Pada perempuan, menimbang berat badan menjadi sering karena mereka takut kelihatan gemuk. Hal ini membuat mereka khawatir yang membuat munculnya gejala depresi dan bisa berujung pada gangguan makan seperti anoreksia dan bullimia.
Laki-laki juga mengalami kekhawatiran yang sama. Bedanya mereka tidak menunjukkan gejala depresi yang bisa berujung pada gangguan mental.
Pacanowski meminta orang tua, keluarga dekat, sahabat hingga kerabat lain untuk bisa memerhatikan remaja perempuan mereka dengan lebih baik jika mereka semakin sering menimbang berat badan. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.
"Jika ada remaja perempuan yang Anda kenal dekat tetiba menjadi sangat sering menimbang berat badan, menunjukkan rasa frustasi, dan akhirnya menolak makan, segera hubungi tenaga profesional untuk mendapatkan bantuan," ungkapnya.
Studi ini diterbitkan oleh Journal of Nutrition Education and Behavior
Baca juga: Studi: Anoreksia Mungkin Adalah Sebuah Kebiasaan, Bukan Kemauan (mrs/up)











































