Saat Umur Biologis Menentukan Peluang Mendapatkan Keturunan

Inovasi Kesehatan

Saat Umur Biologis Menentukan Peluang Mendapatkan Keturunan

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 16 Nov 2015 16:35 WIB
Saat Umur Biologis Menentukan Peluang Mendapatkan Keturunan
Aplikasi penghitung umur biologis sistem reproduksi (Foto: Google Playstore)
Jakarta - Bertambahnya umur biologis, pada titik tertentu akan mengurangi peluang bagi seorang perempuan untuk bisa mendapat keturunan. Berbagai penelitian dilakukan untuk mencari tahu, berapa banyak peluang yang tersisa.

Peluang seorang perempuan untuk bisa mendapat keturunan, selain ditentukan oleh kualitas sperma pasangannya juga dipengaruhi oleh cadangan sel telur dalam sistem reproduksinya. Seorang perempuan terlahir dengan sejumlah sel telur di dalam tubuhnya, yang jumlahnya akan terus berkurang seiring bertambahnya umur biologis.

Ada beberapa indikator yang digunakan oleh dokter kandungan dalam memperkirakan umur biologis sekaligus cadangan sel telur yang tersisa. Salah satunya adalah Anti Mullerian Hormone (AMH), yakni sejenis hormon yang diproduksi oleh sel-sel granulosa dalam folikel ovarium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menunjukkan bahwa hormon ini bisa memperkirakan umur biologis, lebih cepat dibandingkan sejumlah indikator lain seperti FSH (Follicle-Stimulating Hormone) dan AFC (Antral Follicle Count).

"Perubahan pada serum AMH terjadi lebih awal dibandingkan pada FSH dan AFC, karenanya serum AMH merupakan prediktor yang lebih awal untuk umur biologis," tulis para peneliti dari FKUI dalam sebuah publikasi di Journal of Assisted Reproduction and Genetics tahun 2013.

Baca juga: Dokter Juga Manusia, Bisa Capek dan Lupa Rumus 



Pemeriksaan kadar AMH menjadi salah satu referensi bagi dokter ketika melakukan konsultasi dengan pasien gangguan infertilitas. Bahkan untuk memudahkan perhitungan, sebuah aplikasi mobile berbasis android dikembangkan berdasarkan temuan hasil penelitian tersebut.

"Silakan download di google play store. It's free," kata dr Budi Wiweko, SpOG(K) alias dr Iko, peneliti FKUI yang mengembangkan aplikasi bernama 'Indonesian Calculator of Oocytes' (ICO) dan meraih penghargaan dosen berprestasi tingkat nasional baru-baru ini, seperti dikutip pada Senin (16/11/2015).

Saat seseorang ingin mendapatkan keturunan melalui Teknologi Reproduksi Berbantu seperti bayi tabung, umur biologis yang berhubungan dengan jumlah cadangan sel telur sangat menentukan peluang keberhasilan. Dan berbeda dari umur kronologis yang diukur berdasarkan perjalanan waktu sejak lahir, umur biologis berbeda-beda pada tiap individu sehingga lebih sulit diprediksi.

Baca juga: Kemenkes Punya Aplikasi Pengukur Stres di Android, Yuk Dicoba! 


(up/vit)

Berita Terkait