Studi yang dilakukan peneliti di University of Pittsburgh menemukan bahwa calon ibu yang mengalami obesitas ketika hamil, memiliki risiko dua kali lebih besar kehilangan bayinya di dalam kandungan. Berdasarkan hasil studi ini, peneliti ingin menyoroti pentingnya pengelolaan berat badan sebelum masa kehamilan.
Ketua peneliti, dr Lisa Bodnar mengatakan konseling berat badan sebelum masa konsepsi bisa menjadi langkah pertama bagi wanita untuk menghindari risiko obesitas saat hamil. Apalagi, lanjut dr Bodnar, satu dari tiga wanita yang diteliti memulai masa kehamilan dengan berat badan yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, penting juga dibahas manfaat mengurangi kelebihan berat badan sebelum hamil. Cara ini bisa menjadi langkah potensial untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi," kata dr Bodnar seperti dikutip dari Express pada Jumat (20/11/2015).
Baca juga: Implan Payudara Racuni Bayi di Kandungan Hingga Meninggal
Studi tersebut juga menunjukkan ketika wanita obesitas mengalami kenaikan berat badan yang optimal saat hamil, risiko kematian bayi masih dua kali lebih tinggi dibandingkan wanita dengan berat badan normal pada masa konsepsi. Penulis studi lainnya, dr Katherine Himes mengatakan penelitian ini juga hendak menyoroti pentingnya penurunan berat badan sebelum wanita hamil. Sebab, sengaja menurunkan berat badan ketika wanita sudah hamil justru bisa berbahaya bagi pertumbuhan janin.
Kepada detikHealth beberapa waktu lalu, dr Hari Nugroho SpOG dari departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD dr Soetomo Surabaya mengatakan normalnya pertambahan berat badan ibu selama hamil tergantung dari Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh. Pada orang normal dengan BMI 18,5-24,9 kenaikannya 11,5 hingga 16 kg selama hamil.
"Sedangkan pada orang dengan BMI rendah (terlalu kurus) diharapkan kenaikan bobot tubuhnya lebih dari angka tersebut. Sebaliknya, wanita obesitas dengan BMI lebih dari 30, kenaikan berat badan dikatakan normal jika bertambah lima sampai sembilan kilogram," tutur dr Hari.
Baca juga: Kenali, Penyebab Terjadinya Janin Batu pada Ibu Hamil
(rdn/vit)











































