Dr Nadimin, SKM, MKes, dari Jurusan Gizi Poltekkes Makassar mengatakan bila stres oksidatif tersebut dibiarkan dan kerusakan DNA terjadi maka bayi dalam kandungan terancam alami berat badan lahir rendah (BBLR). Untuk menyikapinya Dr Nadimin meneliti manfaat dari daun kelor yang bisa jadi pengganti asupan zat besi.
Zat besi adalah gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan darah dan daun kelor mampu memenuhi kebutuhan itu. Menurut Nadimin ketika ekstrak daun kelor diberikan pada ibu hamil, peningkatan hemoglobinnya tak kalah dengan ibu yang mendapat suplemen besi folat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Enyahkan Stunting, Peneliti Indonesia Bikin Suplemen dari Ikan Lokal
Selain mengandung zat besi tinggi, daun kelor dijelaskan oleh studi sebelumnya juga memiliki vitamin A empat kali lebih tinggi daripada wortel dan vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk. Dengan kandungan yang bisa menangkal radikal bebas tersebut, stres oksidatif juga bisa dikurangi.
"Ekstrak daun kelor itu bisa mencegah anemia, kerusakan dna, dan berat badan lahir rendah. Perlu kita lakukan pengembangan potensi-potensi yang ada," pungkas Nadimin.
Baca juga: Tanaman Torbangun Bisa Lancarkan ASI, Kini Diolah Pula Jadi Tepung (fds/vit)











































