Saat Anak Mulai Rebell, Bagaimana Cara Tepat Menanamkan Disiplin?

Saat Anak Mulai Rebell, Bagaimana Cara Tepat Menanamkan Disiplin?

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 25 Nov 2015 17:35 WIB
Saat Anak Mulai Rebell, Bagaimana Cara Tepat Menanamkan Disiplin?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Disiplin dan kemandirian perlu ditanamkan kepada anak sejak dini terutama sejak usia tiga tahun saat psikologi anak mulai berkembang sebagai individu. Namun namanya juga anak-anak pasti ada masa ketika ia ingin memberontak.

Ketika anak sulit patuh atau bandel orang tua biasanya akan mendisiplinkan anak dengan memarahi/membentak atau memukul. Namun cara tersebut sudah banyak dikatakan ahli bukan cara efektif karena malah bisa membuat anak trauma.

Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan ketika anak didisiplinkan dengan cara dibentak atau dipukul ia tak akan belajar betul apa kesalahannya. Memanfaatkan elemen rasa takut memang bisa membuat anak menurut namun hal tersebut lama-lama akan merusak hubungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak dengan orang tua nanti hubungannya malah jadi kaya pelanggar dengan polisi. Kalau ada ikuti tertib tapi kalau enggak ada ya enggak apa-apa jalan terus," kata Vera pada seminar oleh Merries di AEON Mal, Jl BSD Raya Utama, Banten, Rabu (25/11/2015).

Baca juga: Begini Pola Asuh Orang Tua di Jepang yang Patut Ditiru 

Cara terbaik untuk mendisiplinkan anak menurut Vera adalah dengan memberikan ancaman konsekuensi bila tak menurut. Sebagai contoh bila anak tak ingin membereskan mainan, ibu bisa memberitahu anak bahwa bila tak dibereskan maka mainan tersebut akan ditahan untuk sementara waktu.

"Kalau dilanggar sama anak, ya benar jalankan konsekuensinya jangan setengah-setengah. Kalau enggak dilakukan benar nanti anak malah jadi terbiasa, makanya pilih konsekuensi yang kira-kira bisa dijalankan," kata Vera.

"Anak rewel di acara, ibunya bilang 'kalau kamu masih rewel kita pulang nih'. Bener masih rewel ya pulang. Ini kan biasanya ibunya ngomong gitu tapi ya cuma ngomong doang," pungkasnya.

Baca juga: Ayah dan Ibu, Ini Dia Sebabnya si Kecil Mulai 'Sotoy' (fds/up)

Berita Terkait